"Dika, ayo makan malam dulu, Nak." Rani mengetuk-ngetuk pintu kamar sang anak. Ia ingin mengajak Dika untuk makan malam bersama.
Setelah ia ketuk berkali-kali, tetap tak ada sahutan sama sekali dari dalam. Alhasil, Rani pun masuk ke dalam kamar Dika. Ia melihat Dika sedang duduk dan menatap ke arahnya.
"Ibu panggil dari tadi, kok gak nyahut sih?" Rani melangkah mendekati Dika.
"Emang penting ya, aku nyahut Ibu?"
"Astaga, makin hari kamu makin ngelunjak ya! Padahal Ibu cuma mau nyuruh kamu makan malam aja sama-sama!"
Nada bicara Rani terdengar nyaring, hingga membuat Arif bisa mendengarnya dengan jelas. Pria itu pun masuk ke dalam dan menghampiri mereka.
"Ada apa lagi sih, kalian berdua ribut-ribut?"
"Ini Mas si Dika. Aku nyuruh buat makan malam sama-sama aja, dia gak hormat sama aku. Padahal aku tadi berkali-kali udah ngetuk pintu kamarnya, tapi gak mau dibukain sama dia," ucap Rani menjelaskan pada sang suami.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com