webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · Histoire
Pas assez d’évaluations
184 Chs

Tugas Mulia Part 1

Malam terus merangkak menuju puncaknya rembulan sudah tidak menampakkan cahayanya, bintang-bintang juga terhalang oleh mendung hitam pekat.

Kang Haris dan Kang Muhtarom sedang duduk-duduk bersama di kandang sapi sambil menikmati secangkir kopi coklat, dia serius ngobrol perihal kang Hasan dirasa sudah terlalu malam mereka memutuskan untuk kembali masuk ke pesantren.

Dia melewati gerbang pesantren yang mana disitu berjumpa dengan beberapa santri yang bertugas jaga malam, terlihat lima santri tersebut asyik menikmati kopi juga.

Salah satu dari mereka yang bernama Furqan menawarkan kopi pada kang Haris dan Kang Muhtarom, "Kang kok belum tidur habis dari mana, kesinilah ini ada kopi."

Kang Haris menjawab mereka, "Ini kang habis dari kandang sapi, melihat-luhat sapi sudah diberi makan apa belum."

"Alhamdulillah, kopinya terimakasih ini tadi juga barusan habis minum kopi, Ya udah kang kami duluan ya, sudah kantuk nih," terang kang Haris sambil melanjutkan jalannya menuju ke kamarnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com