Kang Hasan yang tertidur lemas di dalam ruangan puskismas hanya di temani kang Haris dan Kang Muhtarom, terlihat selang impus yang menjulur dari atas ke bawah menuju tangan kirinya Hasan.
Setelah satu Hari di Puskismas nampak wajah Kang Hasan sudah mulai binar dan bercahaya, dia juga terlihat seperti sehat makan enak akan tetapi masih terasa lemas karena banyak darah yang keluar.
Kang Haris yang orangnya tidak tega melihat temannya seperti itu dia membelikannya sate kambing beberapa tusuk.
"Ini Kang Hasan kamu makan, biar darahmu bertambah," tutur Kang Haris sambil mengelus-ngelus tangannya kang Hasan.
"Terimakasih Banyak Kang Haris, kamu sudah dua kali menolong saya, jika tidak ada kamu entah saya masih hidup atau tidak, soalnya saya mau melangkah aja sulit darangku banyak yang keluar," tutur Kang Hasan sambil makan sate itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com