115 Pikiran itu membingungkan

suara burung membuat Nafisah tersadar dari tidurnya, Saat melihat ke arah jendela. saat itulah Nafisah sadar bahwa sudah sangat siang saat dirinya terbangun. Melihat ke samping, Steve masih tertidur sambil menggenggam tangan Nafisah.

"Ah, Lelaki ini. kenapa bisa tertidur sambil menggenggam tanganku? Steve pasti menunggu diriku dengan sangat baik." Nafisah menepuk nepuk pelan tangan Steve, membuat Steve mengerang dan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Kau sudah bangun?." Tanya Steve saat melihat mata Nafisah terbuka.

"Ya, kau pikir aku sedang apa?." Nafisah berucap sambil tertawa, Nafisah berusaha untuk mendudukan tubuhnya. Steve membantu dan membuat Nafisah bisa bangun dan merebahkan punggungnya di sisi ranjang. "berapa lama aku di rumah sakit?." Tanya Nafisah pada Steve.

"Sekitar tiga hari, kurasa.. aku juga tidak terlalu mengingatnya." Steve menuang segelas air minum dan memberikan pada Nafisah. Nafisah meminumnya perlahan lalu memberikan lagi pada Steve.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

avataravatar
Chapitre suivant