"Emak, kenapa tadi tidak melawan Aa Dawan? Dia sangat kasar pada Emak," ujar Adilla bertanya lalu meraih jemari sang ibu.
"Dila, lihat kejadian siang tadi?" tanya Emak Haya, beliau terkejut.
"Iya, Dila lihat semuanya. Kenapa Emak diam saja?"
"Dila, jangan bilang sama Appa yah. Kalau Dawan begitu, Emak takut dia marah sama Dawan. Emak nggak mau, ada masalah baru lagi," pinta Emak Haya, matanya berkaca-kaca menatap Adilla.
"Sudah salah, masih Emak belain juga?" Adillla menggelengkan kepalanya.
"Aa kamu sedang hilap saja, tugas Emak sebagai orang tua itu memaafkan. Tolong yah Dila jangan bicarakan dengan siapapun," pinta Emak Haya lagi, mengusap pipi anaknya.
"Hmm, baiklah jika itu mau nya Emak. Maaf ya Mak, Aku belum bisa bantu apapun untuk keluarga," ucapnya.
"Tidak apa-apa, sudah malam tidur ya." Emak Haya mengulumkan senyum, mengajak Adilla ke kamarnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com