Isak tangis Lilac tak berhenti meski Dhani sudah membawa mereka cukup jauh dari cafe pelangi. Kini mobil Dhani terparkir di pinggir sebuah taman bermain di tengah kota, Dhani sengaja menyuruh sang supir untuk keluar dari dalam mobil dan meninggalkan mobil dalam keadaan hidup agar ac nya tetap menyala dan mereka bisa mengobrol di dalam mobil dengan leluasa.
Dhani hanya bisa melihati Lilac yang masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Semakin lama, tangisan Lilac pun semakin memelan dan akhirnya berhenti. Dhani... Lelaki yang penuh dengan candaan dalam hidupnya itu sengaja tidak menghentikan tangis Lilac, karena ia tahu jika semuanya akan ringan ketika emosi itu sudah tercurahkan seluruhnya. Jadi Dhani memilih untuk menunggu Lilac berhenti menangis dengan sendirinya, alih-alih menyuruhnya untuk berhenti.
Dan ketika tangisan itu sudah berhenti, Dhani segera mengeluarkan sebotol air mineral yang telah ia bukakan tutupnya, lalu memberikan air mineral itu kepada Lilac.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com