Aku akhirnya tidak mempunyai pilihan lain selain pemanasan terlebih dahulu, dan ikut memanaskan tubuhku bersama Leo dan Slavia yang berdiri di pinggir kolam renang.
"Satu… Dua… Tiga…" Ucap Leo, menghitung gerakan kami. Sedikit malu memang karena cukup banyak pasang mata yang menatap padaku, Slavia dan Leo. Tetapi aku mencoba untuk mengabaikan mereka karena lebih mementingkan keselamatanku dari pada gengsi. Tepi tunggu… Mataku tertuju pada sebuah patung yang ada di hampir setiap pojokan di kolam renang. Aku pun menegakkan tubuhku dan melihat ke arah semua patung yang ada di sana, kenapa semua patung-patung ini ada di sini seakan sengaja di taruh di sebuah tempat yang sebenarnya tidak membutuhkan dekorasi itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com