webnovel

Sama-Sama Mendua

Auteur: Acacia_Calla
Urbain
Actuel · 36.2K Affichage
  • 22 Shc
    Contenu
  • 5.0
    24 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Hampir dua tahun lamanya, Ammara menjalani pernikahan dengan Devan. Kehidupan pernikahan mereka secara kasat mata terlihat sangat bahagia. Namun semuanya, menyimpan kegundahan dan ketidakpuasan. Setelah satu tahun usia pernikahan, Ammara tidak lagi bisa menikmati waktu bercinta dengan Devan. Semuanya terasa hambar. Tapi cintanya menolak ia untuk memutuskan agar berpisah dari pria itu. Sama halnya dengan Ammara. Devan juga merasakan hal yang sama. Tepatnya, Devan tidak lagi bisa mencapai puncak pelepasan saat harus bergelung panas di balik selimut bersama istrinya. Namun karena cinta, Devan tidak pernah bisa mengucap kata perpisahan. Tapi semuanya berubah, tatkala orang ketiga hadir dalam kehidupan mereka. Mengguncang keharmonisan keluarga mereka dengan rayuan napsu yang menggelora. Akankah Devan dan Ammara bertahan dengan hubungan yang bersandar pada cinta itu? Ataukah keduanya memilih berpisah untuk memenuhi napsu mereka masing-masing?

Chapter 1Frustasi

Suara erangan dari dalam sebuah kamar begitu menggetarkan hati. Sebab erangan itu bukan karena terlampiaskan syahwat yang menggebu. Melainkan erangan kekecewaan yang keluar dari perasaan yang tidak puas karena tidak mendapatkan apa yang di inginkan.

Usai bercinta dengan suaminya, Ammara kini sedang duduk menyendiri di atas sebuah balkon rumahnya. Menatap ke arah langit yang di penuhi oleh bintang-bintang.

Bayangan bercinta dengan Devan yang tidak pernah lagi ia rasakan nikmatnya membuatnya meradang dan stress hingga menjambak rambutnya frustasi.

Sudah satu tahun belakangan ini, Ammara tidak lagi bisa merasakan klimaks dari percintaannya bersama Devan. Dan hal itu tidak pernah bisa ia ungkapkan pada Devan karena khawatir jika Devan akan kecewa pada dirinya sendiri.

Padahal di sisi lain, Devan juga ikut meradang. Ia menuntaskan hasratnya dengan melanjutkannya sendiri di dalam kamar mandi. Dan Ammara tidak pernah tahu tentang itu.

***

"Sayang, hari ini kamu akan kemana?" tanya Devan, lembut. Sembari menghampiri Ammara yang sedang mengoleskan selai pada roti bakar yang baru saja ia buat. Lalu mengecup puncak kepala sang istri.

Ammara terdiam sejenak, seperti sedang berpikir.

"Sepertinya ... Aku harus menemui editorku. Ada naskah baru yang ingin aku susun," jawab Ammara, seraya tersenyum.

"Oh baiklah," sahut Devan.

Ia pun mengambil tempat untuk duduk di samping Ammara dan meraih roti bakar selai yang baru saja selesai di oles oleh istrinya itu.

"Ini enak sekali. Istriku ini sangat pintar membuat roti bakar," puji Devan. Tanganya mengusap lembut puncak kepala istrinya.

Ammara tersenyum senang. Devan sangat pandai membuat hatinya berbunga-bunga. Padahal jika boleh jujur, roti bakar itu memang akan enak jika di olesi selai seperti itu. Devan hanya sedang ingin membuatnya bahagia.

"Terima kasih ..." ucap Ammara, kemudian mengecup pipi Devan dengan cepat. Lalu ikut memakan roti bakar selai tersebut di hadapannya.

"Oke, sepertinya aku harus segera ke kantor. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Dan sepertinya, aku harus lembur malam ini," jelas Devan, sembari bangkit dari duduknya.

Ammara juga ikut bangkit dari duduknya. Lalu meraih tangan suaminya. Mengecup punggung tangan Devan dalam waktu yang cukup lama.

Setidaknya, hal ini mungkin bisa menutupi kekecewaannya karena tidak bisa merasakan kepuasan semalam.

Devan memandangi istrinya dengan tatapan selidik. Tidak biasanya Ammara bersikap seperti ini.

"Sayang, kamu enggak apa-apa?" tanya Devan, khawatir.

Satu hal yang Devan khawatirkan dari Ammara. Ia takut jika Ammara juga tidak lagi merasakan nikmat saat bercinta dengannya, sama seperti yang ia rasakan sekarang.

Namun ketakutan Devan luruh tatkala melihat senyuman lebar dari istrinya.

"Aku enggak apa-apa. Aku cuma masih kangen sama kamu," ucap Ammara seraya masuk dalam pelukan suaminya dengan manja.

Devan tersenyum. Kemudian mengecup kening Ammara.

"Kita ketemu lagi nanti malam, okey?" tutur Devan, meminta pengertian dari istrinya itu.

"Okey ..." jawab Ammara seraya tersenyum. Dan kembali memeluk suaminya dengan erat.

Rutinitas keduanya terlihat sangat romantis. Bahkan para tetangga di sekitar ikut iri jika melihat kedua pasangan itu. Seakan Tuhan tidak adil pada mereka karena menciptakan pasangan sesempurna itu.

Namun di antara mereka, tidak ada satupun yang tahu. Jika di sebuah rumah mewah dan di penuhi pasangan sempurna itu, ada sebuah misteri yang di liputi oleh ketidaksempurnaan.

Cinta mereka yang tulus mungkin akan di katakan sebagai cinta yang munafik jika saja mereka tahu bahwa tidak ada ketenangan batin yang di rasakan oleh dua sejoli itu.

***

"Akhhhhh!!!" erang Devan, frustasi.

Sepanjang perjalanan, ia melihat begitu banyak wanita seksi yang bertebaran. Tapi baginya, Ammara selalu lebih seksi dan menggoda dari mereka. Namun kenapa, setahun belakangan ini ia tidak pernah lagi merasakan kenikmatan itu? Devan benar-benar frustasi.

Cklek~

"Hey, Bro? Ada apa denganmu?" tanya Arnold, sahabat Devan.

Devan mendelik tidak suka pada Arnold. Karena telah sembarangan masuk ke dalam ruanganya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Namun Devan tidak bisa memberikan protes apapun. Karena percuma saja. Pria itu tidak akan mendengarkan dirinya sama sekali.

"Kenapa kamu terlihat frustasi seperti itu?" tanya Arnold, sembari menaikkan kedua alisnya penasaran.

Devan diam saja. Ia masih enggan untuk menceritakan tentang masalah yang ia hadapi saat ini dengan Arnold.

Mungkin memang Arnold bisa membantunya dan memberikan jalan keluar padanya. Sebab Arnold adalah seorang gigolo--pria panggilan yang terkenal sangat ahli membuat wanita tergila-gila padanya.

"Katakan! Apa yang telah terjadi?" desak Arnold. Ia sangat penasaran. Dan berharap bisa memberikan bantuan pada Devan.

Devan hanya menggeleng lemah. Ia terdiam membisu dan menyibukkan dirinya dengan pekerjaan.

Sementara di sisi lain, Ammara kini sedang berada di sebuah kafe yang cukup asri karena dekat dengan taman-taman di sekitarnya.

Ammara duduk berhadapan dengan seorang wanita cantik dan dewasa yang tidak lain adalah Jeana--editornya.

Jeana sedang serius menjelaskan apa saja yang harus Ammara perbaiki pada naskah mentah yang wanita itu perlihatkan padanya.

Namun sayangnya, Ammara sama sekali tidak fokus pada penjelasan Jeana. Matanya lebih serius memindai dari atas dan samping tubuh seksi dan molek editornya tersebut.

"Ammara! Ada apa denganmu? Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Jeana. Ia merasa risih di tatap seperti seekor mangsa oleh Ammara.

"Kenapa dadamu bisa sebesar itu?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Jeana, Ammara malah kembali bertanya. Bahkan dengan pertanyaan yang terdengar cukup vulgar.

Jeana tersenyum dan bernapas lega karena Ammara bertanya dengan suara yang berbisik. Dan juga tidak ada anak-anak di sekitar tempat itu.

"Kenapa kamu menanyakan hal itu?" Jeana bertanya balik. Ia penasaran apa hal yang membuat penulisnya ini menanyakan hal se-sensitif itu padanya.

Ammara terdiam sejenak kemudian menghembuskan napasnya panjang.

"Karena dada mu lebih besar dariku. Padahal, kamu belum menikah, bukan? Kenapa bisa sampai seperti itu?" tanya Ammara, jujur.

Jeana memang belum menikah. Namun sayangnya, Ammara tidak tahu jika Jeana aktif berhubungan dengan para pria yang berbeda-beda.

Profesinya yang sebagai editor, seakan menuntun Jeana untuk melakukan hal tersebut. Ia tidak bisa memeriksa naskah dari para penulisnya begitu saja. Tapi ia juga harus melakukan riset yang mendalam. Bahkan riset yang ia lakukan, lebih mendalam dari riset yang para penulisnya itu lakukan.

"Kamu pasti mengetahui bukan kenapa bisa sampai seperti ini?" tantang Jeana. Ia memang tidak malu sama sekali.

Hubunganya dengan beberapa penulisnya memang cukup dekat. Bahkan ia juga pernah bercinta dengan salah satu penulisnya sendiri. Tentu saja, mereka lakukan itu demi untuk mendapatkan riset yang lebih baik, katanya.

Ammara mengatupkan bibirnya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang Jeana katakan.

"Jadi, apakah kamu seringkali merasakan klimaks saat bercinta?"

Vous aimerez aussi

Hati yang Terlahir Kembali: Istri Setia Sang Miliarder

``` Kendall, seorang pembunuh terkenal yang menimbulkan teror di hati musuh-musuhnya. Kendall dikenal sebagai yang terbaik dari yang terbaik, dan nama samarannya 'Phoenix' dibisikkan di seluruh skena bawah tanah. Namun, kejayaan Phoenix tidak bertahan lama dan berakhir karena ulahnya sendiri. Hal yang mengerikan untuk kehilangan orang yang paling dicintai, terlebih dalam cara yang tragis. Sepertinya dia didorong oleh depresi yang mendalam karena tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa untuk hidup. Oleh karena itu, dia memberikan segalanya dan menghancurkan orang-orang yang merebut adik perempuannya darinya. Namun, setelah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan adik perempuannya. seseorang tidak akan mengharapkan seorang pembunuh dilahirkan kembali sebagai ulat atau bahkan kumbang kotoran, tetapi di sini kita memiliki Kendall. Mungkin dia telah menyelamatkan sebuah negara di kehidupan sebelumnya. Atau apakah itu karma baik karena menghancurkan organisasi pembunuh, dia menemukan dirinya bereinkarnasi sebagai gadis sekolah tinggi desa yang penakut dan patuh. Diganggu oleh teman sekelas? Sikap ganda dari guru? Diremehkan oleh tunangannya? Saat tantangan muncul dan tekanan meningkat dari konglomerat yang kuat, dia bertemu Damien Knight, seorang pria dengan kepribadian yang sangat lugas. Ia bertemu seseorang seperti Kendall dan tidak bisa mengendalikan rasa ingin tahunya tentang dia. Gadis muda itu merupakan misteri lengkap baginya dan segala yang dia lakukan selalu membuatnya terkejut. Kedua kepribadian mereka cukup serupa sampai batas tertentu. Meskipun permintaannya bisa membuat siapa saja kesulitan untuk menjaga wajah tetap lurus. Dia dengan tenang mengusap pergelangan tangannya dan memberikan peringatan, "Saya harap Anda tidak akan menyesal telah memprovokasi saya." Dari belakangnya, seorang pria bangsawan dan tampan muncul dari mana-mana, bersedia melakukan apa saja untuk melindungi dan mendukungnya."Kenapa?" dia bertanya. "Anda telah menyelamatkan kakek saya, jadi saya menawarkan diri sebagai ganti. Ada masalah?" dia menjawab sambil terkekeh pelan. ```

black_flowertrend · Urbain
Pas assez d’évaluations
311 Chs

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · Urbain
4.6
1998 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · Urbain
4.9
360 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN