"Iya, hati-hati, jangan ngebut!" balas Bunda dari dapur, sedang menyiapkan buka puasa bersama Kak Retno.
"Ya Bunda!"
Di tengah jalan, setan kembali menggoda Ine.
"Ne, coba deh singgah di Zero (tempat penyewaan buku favorit Ine), mungkin kamu bisa dapat novel baru."
"Jangan Ne, konsisten dong! Tadi kan niat kamu buat les, masa tiba-tiba nyerong ke Zero," Malaikat mencoba meluruskan niat Ine. Ine berpikir sejenak, lalu mengangguk-ngangguk dan memarkir maticnya di depan Zero. Malaikat langsung lemas, dasar Ine! Ia segera masuk dan mencari-cari novel bagus. Kalau sudah tiba di tempat yang berhubungan dengan buku, Ine bisa lupa waktu.
Setelah meminjam beberapa novel dan komik, sekilas Ine melirik jam dinding yang terpajang di dekat pintu masuk Zero.
"Jam lima," batin Ine. Matanya melebar.
"Jam lima! Les sudah mulai satu setengah jam yang lalu. Tidak!" seru Ine panik. Ine segera memacu maticnya secepat mungkin, lupa kepada pesan Bunda agar tidak ngebut, bodoh ah!
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com