webnovel

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
178 Chs

Surprise Untukmu

Hendra datang ke apartemen nya Ihsan dengan membawa dua paket nasi komplit untuk makan siang.Pemuda Sumedang itu datang lebih awal dan berpakaian sangat rapih bersiap untuk berangkat menemani Ihsan ke Jakarta.Setelah mereka selesai melakukan sholat dan menyantap makan siang bersama,dua orang pemuda tampan itu meninggalkan apartemennya.Untuk menghindari segala kemacetan,Ihsan akan memulai perjalanan selepas Zuhur.Hal ini sudah diantisipasinya terlebih dulu,supaya perjalanan jarak jauh itu tidak memakan waktu lama.

Perjalanan dari Bandung menuju Jakarta melalui tol Pasteur akan ditempuh sekitar kurang lebih dua setengah jam dengan kecepatan rata rata diatas delapan puluh kilo meter per jam.Ihsan pun mengendarai mobilnya dengan antusias,dan semangat. Biasanya Ihsan tidak pernah mengendarai mobilnya sendiri,jika jaraknya yang terlalu jauh.Sopir dirumah orang tuanya itu akan selalu siap mengantar kemanapun Ihsan pergi.

Hendra tampak senang duduk didepan di kursi penumpang sebelah Ihsan,dia melihat sisi jalan sebelah kiri dan kanan,sembari melihat pemandangan tol yang terbentang

luas disepanjang jalan yang beraspal baru.

"Bro....aku mau cari gebetan juga lahhh!nanti aku cuma jadi obat nyamuk lagi...." ucap Hendra dengan muka memelas.

"Ha ha ha ha....."Ihsan tertawa ngakak.

"Boleh.....boleh...boleh" teman Aira kan banyak yang cantik...kamu pasti bingung memilihnya. Ha....ha....ha. Bisa jadi .....bisa jadi! Sahut Ihsan senang.

Hendra memang tidak mempunyai kekasih,

dia belum berfikir kearah sana.Bagi Hendra kuliah lebih penting untuk saat ini.Pemuda itu konsisten dengan janjinya,Hendra ingin menyelesaikan kuliah dan dapat membuat bapaknya bahagia.Sepanjang perjalanan,

mereka berdua asyik mengobrol,bercanda dengan bermacam macam cerita Hendra yang sangat lucu dan juga polos.Terkadang Hendra bernyanyi mengikuti alunan irama lagu yang ada pada pemutar musik dalam mobil,dengan suara falsnya.Namun tetap masih enak didengar,Hendra teman yang sangat asyik dalam perjalanan,dia pandai bergurau dan bisa menyesuaikan keadaan. Ihsan menjadi lebih rileks,tidak capek dan tidak merasa mengantuk.

Tanpa terasa dua jam lebih tiga puluh lima menit telah berlalu,Ihsan membelokkan mobilnya dan berhenti di pos keamanan kampus Aira.Ihsan menganggukan kepala dengan hormat pada security itu,lalu dia menerima sebuah kartu parkir kendaraan.

Ihsan memarkir mobilnya dibelakang posko

agar dirinya dapat dengan mudah melihat Aira yang akan keluar dari gedung itu.

Suasana disekitar gedung Serba Guna mulai terasa sepi,hanya ada beberapa orang dari panitia saja yang masih berada didalam sana.Acara bedah buku "Public Relations dan Bazzar" itu berjalan dengan lancar.

Para panitia penyelenggara bisa tersenyum sumringah,Aira sedang berkumpul dengan para teman panitia,sembari melepas lelah dan mengevaluasi hasil kegiatan kegiatan yang sudah mereka laksanakan dalam beberapa hari terakhir ini.Mereka tampak sangat akrab dan kompak satu sama lain,

mereka juga team work yang sangat solid.

Lantunan suara adzan dari Masjid kampus terdengar mendayu dayu,Aira akan segera kembali ketempat kost bersama Roswita dan Syifa,mereka berjalan dengan beriringan.

Tanpa disadari seseorang tengah berjalan menghampirinya,dan memanggil namanya. " Airaa....."suara bariton yang familiar.

Gadis itu menoleh kearah datangnya suara, dan betapa terkejutnya Aira melihat Ihsan yang sedang berdiri dihadapannya dengan senyum menawan.Sementara itu Hendra berdiri disamping sahabatnya.

"Kalian...sedang apa disini?"Aira bertanya dengan nada kaget dan heran.

"Apa kabar Aira....?" Ihsan mengalihkan pembicaraannya dengan bertanya.

"Alhamdulillah baik...seperti yang kamu lihat"Sahut Aira renyah. "Kalian berdua datang kesini mendadak sih,aku koq tidak diberitahu?"protes Aira.

"Hemmm....Kami ingin membuat surprise untukmu,Aira"ucap Hendra tanpa beban.

"Kalian ini ya..... sukanya ngerjain aku!!" Sahut Aira tidak terima sembari cemberut gemas,Ihsan dan Hendra terkekeh.

Ihsan mengajak Aira untuk segera keluar dari area kampus,Ihsan tidak bisa merasa nyaman berada disitu. Dengan senang hati Aira menyetujuinya,kemudian gadis itu meminta Ihsan untuk menunggunya dalam beberapa menit.Melihat Aira kedatangan tamu,Roswita dan Syifa berpamitan untuk meninggalkan Aira bersama kedua pemuda

tampan tersebut.

Sesampainya di tempat kost,Aira langsung membersihkan dirinya dan melaksanakan sholat Ashar.Kemudian Aira mengganti pakaiannya,dan mengenakan pakaian casual dengan padu padan warna cokelat susu dan kerudung motif bunga senada dengan pakaiannya.Aira menjadi sangat cerah dengan polesan bedak tipis dan sedikit lipstick berwarna bibir,riasan yang sangat sederhana untuk seorang gadis.

Aira berjalan kearah tempat parkir mobil dengan membawa tas yang biasa digunakan untuk pulang atau hendak bepergian.Ihsan tertegun,melihat penampilan dan outfit yang digunakan oleh Aira,berbeda dengan beberapa menit lalu,begitu cantiknya dan serasi. "Masya Allah...." Ihsan bergumam lirih.

Ihsan segera membukakan pintu mobilnya,

dengan menyuruh gadis itu duduk dikursi penumpang.Lalu dia memutari mobil mewah itu dan segera duduk dibelakang kemudi.

Sementara Hendra duduk dikursi belakang dengan tersenyum lebar,biarlah untuk saat

ini dirinya menjadi obat nyamuk asalkan misinya berjalan dengan lancar.

Mobil berwarna putih metalic itupun melaju dengan cepat membelah jalanan ibu kota,

dan memasuki pintu tol menuju kawasan Ancol.Mereka diam membisu dan tenggelam dalam pikiran masing masing.Tiga puluh menit kemudian mereka telah sampai di kawasan Pasar Seni Ancol.

Hari sudah menjelang sore,ketika mereka berjalan memasuki area Pasar seni Ancol. Pasar Seni adalah pusat kegiatan seni dan juga kerajinan pahat,patung,serta melukis yang ada didalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol yang sangat luas.Disini terdapat galeri galeri yang memamerkan hasil karya seni,bahkan biasanya digelar pertunjukan pertunjukan seni yang sangat menarik dan enak untuk dilihat.Pasar seni ini dibangun sebagai salah satu wujud nyata kepedulian terhadap perkembangan seni budaya yang ada di Indonesia,serta sebagai apresiasi bagi kelangsungan kerja para seniman yang berbakat yang berada di kota Jakarta.

Aira merasa sangat terhibur setelah dirinya menjalani aktivitasnya yang padat. Gadis itu butuh refreshing untuk membuat tubuh dan pikirannya menjadi lebih rileks,dan dapat memberikan ide-ide baru dalam meningkatkan kreatifitas diri selanjutnya. Ihsan dan Aira menikmati pemandangan sekitar berupa aneka karya seni hasil karya seniman seniman lokal dan internasional.

Hendra sibuk dengan kamera androidnya untuk mengambil gambar selfie sebanyak yang dia mau pada spot spot yang menarik.

Terkadang Hendra mencuri beberapa photo candid kedua sejoli yang sedang melihat lihat sesuatu,namun belum ada satupun barang yang didapatkannya.Setelah puas berkeliling dan mengambil photo keduanya,

Ihsan mengajak Aira dan Hendra untuk makan direstauran "Bandar Djakarta,"

sebuah restauran seafood yang memiliki konsep pasar ikan di dalamnya.Beraneka varian seafood yang terjamin kualitasnya,

"live and fresh seafood"Mereka bertiga mengambil tempat duduk dalam satu meja yang sudah disiapkan.Ihsan melakukan reservasi online sebelum kedatangannya ke Jakarta,agar tidak terlalu lama menunggu proses makanan yang datang.

☆☆☆☆☆