Aira membantu suaminya melepas pakaian yang masih melekat pada tubuh gagah dan perkasa itu,kerinduan akan kehangatan yang selama satu minggu itu terpancar dari tatapan matanya yang penuh damba dan asa.Ihsan segera memulai aksinya,bibirnya melumat bibir Aira dengan lembut,bahkan sangat lembut. Tubuh Ihsan dan tubuh Aira saling melekat tanpa ada jarak sedikitpun,
hembusan nafasnya menerpa leher Aira yang jenjang lalu Ihsan menyapu leher itu dengan lidahnya,tubuh Airapun meremang seketika.
Aira memejamkan mata menikmati setiap sentuhan demi sentuhan jemari suaminya,
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com