Apa yang baru saja Riana katakan, membuat ketiga karyawan Roger merasa takjub, tapi sekaligus heran.
Jarang sekali ada orang tua yang sepercaya itu kepada anaknya. Biasanya, saat seorang anak tengah merintis usaha, orang tuanya pasti yang lebih heboh, mengurus ini dan itu.
Namun, berbeda dengan Riana. Sejak Roger memutuskan untuk membuka cafe, sampai cafe itu dibuka, bahkan sudah selama ini, Riana belum pernah mengunjungi Roval Cafe.
Apa segitu percayanya Riana pada Roger? Atau ... Riana justru tidak peduli dengan apa pun usaha yang akan Roger tekuni.
"Wah, aku jadi pengin punya mama kayak Tante Riana. Dikasih kebebasan mau ngapain aja, dipercaya 100 persen usaha yang dijalani, baik, cantik lagi," ucap Ana, memuji Riana.
"Ah, kamu mah apa-apa pengin. Dasar celamitan," timpal Maya.
"Celamitan? Itu nama apa, May? Makanan?" Sahut Ana.
"Makanan terus yang dipikirin. Celamitan itu, kalo ada orang ngomong atau makan apa ... kamu pengin. Nah, itu namanya celamitan," jelas Maya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com