webnovel

Redup

Auteur: Daoisth5G3Pj
Réaliste
Actuel · 23.6K Affichage
  • 8 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

bukan kisah cinta yang menyenangkan dan epic

Étiquettes
3 étiquettes
Chapter 1awal cerita

Malam tiba, hawa dingin sehabis hujan tadi sore masih terasa. Aku duduk di sebuah kursi kayu yang hampir rapuh, diam mensunyi tak ada pikiran. iya, mungkin menghalu adalah satu pekerjaan yang mudah.

"Assalamualaikum", suara keras yang lazim mengagetkanku.

"waalaikumsalam, masuklah!!"

Dibukalah pintu gubuku olehnya. iya, dia siapa lagi kalo bukan Restu. Tadi sore dia sudah berpesan akan datang kerumah. "ada perlu apa Res?? sampai kau harus datang kesini??" tanyaku pura-pura keheranan. "biasa hehe:v". Jawabnya sambil meringis malu.

"Ada hal yang ingin ku bicarakan",sahutnya lagi.

"apaan ?? mau curhat ??"

"hehe tau saja kau, tapi bukan itu"

"lah?? terus paan ?" tanyaku keheranan karna tebakanku salah.

"Tadi aku lihat siswa Smk sebelah ke Smk kita !!"

"ya biarkan saja to" jawabku santai tanpa ekspresi.

"tidak bisa gas,!!"

"loh kenapa ??" iya, itu aku keheranan.

"tadi mereka mencoret-coret dinding sekolah dengan cat semprot, kalaupun sedikit mungkin ku biarkan..tapi ini banyak sekali!! hampir semua gedung mereka coret coret..!!"

"hah semua ??"sedikit kaget lah :v

"iya gas..masih mending jika mereka mencoret dinding tidak aneh-aneh, lah ini beda!!"

"beda ?? beda gimana ??"

"hal yang tidak senonoh mereka rekatkan di dinding sekolah" mata Restu manusuk tajam mataku, seakan ingin meyakinkan seyakin-yakinya.

"tidak senonoh? wah tidak bisa dibiarkan itu!!"

Iya Smk sebelah memang terkenal sebagai Smk yang liar. Konon katanya tak ada aturan yang resmi dibuat untuk menertibkan siswa disana, sudah tidak diragukan lagi jikalau siswa Smk itu amat sangat tak bertata kerama.

Masih dengan tatapan tajam Restu menatap kearahku. "Terus gimana Res??" tanyaku dan menyapu tatapan tajamnya itu. "sebelum kesini tadi aku keruhmahnya Singgih, kami sepakat akan menyerang!!" jawabnya sedikit merintih.

Iya, apa apaan itu menyerang ??,,benaku agak sedikit bingung dengan sebuah kata menyerang yang Restu ucapkan.

"Menyerang gimana Res??" tanyaku kembali yang sedari belum mengerti akan kata-kata itu.

"Balas dendam gas,!! kita serang balik mereka, kita beri mereka sedikit pelajaran agar jera,!!"

"loh loh balas dendam??"

"iya gas,,"

Sukar dimengerti, entahlah apa yang ada dipikiran mereka. Bisa bisanya main serang menyerang begitu saja.

"Apa gak ada cara lain ??" Tanyaku dengan harap tak ada penyerangan itu.

"Banyak gas,,tapi mungkin percuma,"

"percuma?? kok bisa kan belum kita coba ??"

"Kau tau kan Smk sebelah terkenal urakan, mana mungkin ada yang menggubris kita.,,mungkin malah sebaliknya kita yang akan disalahkan bukan mereka."

"iya juga sih,,,"

"jadi gimana ?! kau ikut kan ??"

"Haduh gimana ya,," ucapku yang sedikit kaget karna ajakan yang membahayakan itu

"udahlah gas,,gak usah mikir mikir"

"tapi itu membahayakan"

"Iya atau enggak??" pertanyaan singkat yang langsung mengulur ulur otaku. mau kutolak ajakan itu tapi susah, jika ku iyakan mungkin akan tambah susah. Iya dilema

"oke lah" jawabku setengah sadar. entah ini keputusan yang benar atau tidak aku juga tidak tau."oke sipp..nanti ku kabari lagi." dia langsung pergi tanpa berpamitan.

Sulit memang tak ada pemikiran yang jernih apakah akan selesai atau tambah panjang. Memang sudah sering Kita cekcok dengan Smk sebelah, bukanlah hal yang tidak lazim lagi bahkan mungkin sudah jadi tradisi pokok jikalah Smk sebelah berbuat onar di Smk tempatku belajar. Iya aku masih kelas 11 Smk Realita perangkat lunak(RPL), mungkin sudah sering dulu kakak kelasku juga bercekcok dengan Smk sebelah.

Tawuran, iya itu sudah jadi hal yang murni kita lakukan untuk menjabarkan apa arti menyerang dan balas dendam. Aku tak tahu jelas bagaimana bisa awal mulanya Smk tempatku belajar bisa cekcok dengan Smk sebelah. Konon kabarnya dulu karna salah satu murid Smk sebelah dikeroyok mati oleh Murid Smk tempatku belajar. iya itulah, satu kejadian saja bisa merambah kemana mana dan sampai sekarang pun masih cekcok. tak ada perdamaian sama sekali.

Vous aimerez aussi

Dzikir Cinta

"Neng, Aa boleh cium tangannya?" Asiyah mengangkat dagu perlahan, memindahkan pandangannya dari kancing baju dada suaminya menuju wajah sang suami. Pandangan mata mereka beradu, Asiyah tersipu, Salman tersenyum malu-malu. Perlahan tapi pasti Salman menggerakkan kedua tangannya yang gemetar, mengangkat lembut kedua tangan mungil istrinya yang terasa dingin. Salman mencium kedua tangan putih itu, mengecup dengan penuh cinta dan kasih, ia memindahkan kedua tangan Asiyah ke dadanya dengan masih mendekapnya dengan sebelah tangan saja. Tangan kanan Salman naik keatas ubun-ubun istrinya, Salman mulai berdoa dengan menengadahkan tangan kirinya yang masih menekan kedua tangan Asiyah didadanya. Salman berdoa khusyuk dan pelan, memohon keberkahan atas istri yang sudah Allah berikan kepadanya. "Hari ini, Aa sudah sah menjadi suami kamu, doain Aa semoga selalu bisa mendampingi kamu sampai akhirnya kita berjumpa di Jannah Allah nanti ya, kalaupun andai akhirnya maut yang memisahkan kita, Aa gak akan melarang kamu buat nikah lagi ya. Karena Aa sayang kamu karena Allah" Assalamu 'alaikum Jazakumullahu khoir untuk para pembaca Di next novel ini akan bercerita tentang pemeran utama Asiyah Abdullah yang terpaksa bercerai dengan suaminya yang soelh karena sesuatu. Akankah ia mendapatkan jodoh yang lebih baik dari Allah? Nantikan lanjutan kisahnya ya. Novelnya sudah selesai, akan di posting part demi part karena beberapa bagian masih proses revisi sedikit. Jazakumullahu khoiron 

RirinPutriAbdullah · Réaliste
5.0
22 Chs

DEWASA: Cita, Cinta dan Perselingkuhan.

Sinopsis Cerita 18+ yaa.. Bocah nyingkir dulu. Masa SMAku sudah diujung tanduk. Tinggal menghitung hari saja menjelang tamat. Melihat teman-teman sepermainan kini sudah mulai terasa jauh. Teman-teman yang dulunya setara denganku, tiba-tiba sudah berada di level yang berbeda. Omongan mereka praktis tidak lepas dari kuliah, kuliah dan kuliah. Setiap kali aku menyamperi teman-teman, dimana saja di setiap sudut sekolah, pasti ada saja yang menanyakan soal dimana aku akan kuliah. Cuma bisa aku jawab, "belum tau lagi. Lihat nanti saja." Ekonomi keluargaku terlalu sulit. Tidak mungkin rasanya bisa kuliah. Adikku saja bertiga, dan masih sekolah semuanya. Mamakku bekerja serabutan saja ke ladang orang yang digaji perhari. Meski begitu, jika hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, kami tidak pernah kekurangan. Di belakang rumahku ada sawah, ada sungai kecil juga. Sawah itu selalu kami tanam sepanjang tahun. Jadi, kami tidak pernah membeli beras. Kadang kalau tidak ada uang sama sekali, berasnya bisa kami jual sedikit. Sungai kecil di belakang rumah itu juga banyak ikannya, yang aku tangkap pakai perangkap setiap hari. Sementara untuk sayur-sayuran, di belakang rumah kami itu juga banyak ditanam sama Mamakku. Cuma ya yang satu itu yang sulit bagi kami. Memperoleh uang tunai. Aku sebagai anak tertua tentu menyadari juga posisiku. Setelah tamat SMA, harusnya aku bisa membantu Mamakku mencari nafkah untuk keluarga. Hanya saja, posisiku menjadi sulit saat ini, karena aku memiliki pacar yang terus mendesakku untuk kuliah. Dia bahkan manawarkan uang tabungannya untuk aku pinjam, agar aku tetap bisa melanjutkan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi. Apakah Cinta tulus ini bisa bertahan sampai akhir...???

Alan_caz13 · Réaliste
Pas assez d’évaluations
5 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN