webnovel

BENCI

Detik jam teruslah berlalu , alarm sebentar lagi akan berbunyi. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Bryan bergegas untuk mandi dikarenakan ia mamasuki sekolah pukul 7 pagi.

"Ahh , kesiangan lagi gue". Gumam Bryan sekalian membawa handuk ke kamar mandi.

"Cletek" bunyi pintu kamar mandi yang terdengar rusak

"Tau deh paling gue dihukum lagi kayak kemarin". Ucap Bryan kepada dirinya sendiri.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian , Bryan pun bergegas menuju ke sekolah menggunakan transportasi umum yaitu metromini.

" Woi , Bang Bang Bang gue mau naik nih tungguin". Teriak Bryan kepada kernet metromini.

"Ayo Bang , ayo Bang sini , Pir Pir berhenti Pir". Abang kernet sambil mengetuk ketuk kaca supaya sang sopir berhenti.

Setelah Bryan menaiki metromini tersebut , duduklah Bryan di bangku paling belakang. Sambil menyalakan rokok Bryan pun memakai headseat untuk mendengarkan musik.

Tak lama kemudiam naiklah sesosok wanita yang begitu Cantik , manis duduk disebelah Bryan.

" Permisi , Bang boleh numpang duduk nggak?". Ucap wanita tersebut kepada Bryan.

" Duduk aja neng sini ,  nggak papa". Jawab Bryan sambil melihat wanita tersebut.

Tak lama kemudian tiba tiba metromini yang dinaiki oleh Bryan , mengalami kaca pecah dikarena dilempar batu oleh segerombol pelajar lain.

"Gumpraaaannkkkkk". Suara kaca pecah dikarenakan dilempar batu.

" Wah sial lagi nih gue , Ayo Neng kabur-kabur Neng , sini Neng". Bergegas lari keluar metromini sambil menarik wanita tersebut.

Seisi penumpang di dalam metromini tersebut , berhamburan keluar melarikan diri karena takut akan terluka setelah penyerangan itu terjadi. Setelah berlari begitu jauh dari lokasi kejadian dan menurut Bryan semua aman , mereka pun berhenti sejenak untuk melepas penat.

" Berhenti , kamu apaan sih bawa-bawa kabur aku ,  Aku kan nggak salah ngapain aku lari". Ucap wanita tersebut sambil marah.

"Praaaakkkkk". Wanita tersebut menampar pipi Bryan dan melepaskan gengaman tangan Bryan. Wanita tersebut bergegas pergi.

" Cewe goblok , udah tahu diselamatin Eh malah ngegampar". Gumam Bryan didalam hati sambil meperlajut perjalanan menuju sekolah.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya Brian pun sampai ke sekolah tidak terasa waktu menunjukkan pukul 08:30 , Brian pun bergegas menuju ke kelas kebetulan di dalam kelas sedang pelajaran guru yang begitu galak.

" Permisi ibu , boleh saya masuk". Ucap Bryan dengan nada pelan sambil mengetuk pintu kelas.

"Bryan , Bryan. Kamu ini mau jadi apa telat terus jadi orang , di sekolahan pun kamu tidur!!". Ucap ibu guru dengan nada begitu keras.

" Maaf Ibu tadi saya di jalan ada sedikit masalah , jadi telat lain kali saya berjanji nggak akan telat lagi Bu". Ucap Bryan memohon kepada sang guru.

"Yaudah masuk , awas telat lagi". Ucap guru kepada Bryan sambil memperigatkan supaya tidak terlambat kembali.

Bryan pun memasuki kelas , mengikuti semua pelajaran yang di terangkan oleh sang Guru seperti biasa Bryan tertidur.

Setelah pelajaran selesai akhirnya waktu menunjukkan pukul 10 pagi ,  Akhirnya bel pun berbunyi menujukkan waktu istirahat. Bryan pun bergegas menuju bascamp yaitu kantin dimana tempat siswa siswa nakal berkumpul , ternyata Bryan adalah salah satu pemimpin dari semua anak anak nakal yang berada disekolah tersebut.

" Bryan , Kenapa lu tadi telat gua orang nungguin lu lama banget yaudah gua tinggal". Ucap salah satu teman Bryan bernama Ramadhan.

" Gua tadikan bangun kesiangan tuh terus gua sendiriankan naik metromini , nah didalemnya ada gue sama cewek duduk dipaling belakang. Ga lama tiba-tiba Metromini gua diserang ama sekolah lain , ya gua kaburlah daripada mati konyol! Pas lari gua tarik lah tuh cewek supaya ga kena serangan itu". Jawab Bryan mencoba menjelaskan kejadian yang dialaminya tadi pagi.

"Terus , akhirnya gimana?". Tanya salah satu teman Bryan bernama Rey karena penasaraan.

" Udah gue bawa kabur ,  gue selamatin eh malah digampar gue". Jawab Bryan

"Ihhh , berani banget tuh cewek dia engga tau apa yang  digampar adalah Pemimpin Besar sekolah ini". Ucap salah satu wanita bernama Bella. Dia adalah satu satunya wanita yang ikut kelompok remaja remaja nakal disekolah.

" Emang siapa yang berani nyerang Metromini elu Yan?". Tanya Ramadhan karena penasaran dengan kejadian tersebut.

" Kayaknya sih musuh bebuyutan sekolah kita. Mungkin dia ngeliat gua sendiri di dalem metro itu jadi langsung nyerang gua aja gitu aja , kebetulan masyarakatnya rame banget". Jawab Bryan kepada Ramadhan.

" Yaudah Rey bilangin anak-anak , langsung kumpulin senjata. Nanti sore kita serang balik sekolah yang tadi nyerang Bryan". Ucap Ramdhan sambil menyuruh Rey untuk mengatakan apa yang sudah di sampaikan Ramadhan kepadanya.

Akhirnya Rey pun beranjak pergi dari kantin tersebut untuk mengumpulkan seluruh siswa siswa nakal yang berada disekolahsebut untuk menyiapkan senjata.

"Bryan , kamu tidak apa apa tadi ditampar sama cewek itu?". Ucap Bella khawatir kepada Bryan.

" Udah si bel gua nggak apa-apa , lagipula gue udah biasa. Setiap harikan berantem mulu massa cuman gara-gara tamparan aja gua kesakitan". Ucap Bryan.

" Yaudah Yan , gua mau ke kelas dulu males gue disini"ucap Ramadhan merasa kesal mendengar percakapan Bryan dan Bella.

" Yaudah Ram" ujar Bryan.

Ternyata selama 3 tahun bersekolah dan mereka bersahabatan ternyata Bella mempunyai perasaan lebih dari seorang teman kepada Bryan dan Bryan pun tidak mengetahui itu sedangkan lain cerita dengan Ramadhan , diketahui bahwa  Ramadan juga sudah memendam perasaan begitu lama kepada Bella namun Ramadhan memilih untuk diam dan memendam semua perasaan cintanya kepada Bella karena dia  menghargai perasaan Bella yang menyukai Bryan begitu lama , karena sesekali Bella bercerita kepada Ramadhan tentang Bryan. Namun satu satunya cara agar Ramadhan tetap bisa berdua dengan Bella adalah memanfaatkan situasi tersebut padahal kenyataannya Ramadhan merasakan sakit hati , Ramadhan juga menghargai pertemanan mereka yang sudah dijalin selama 3 tahun ini.

Dia memilih pertemanan dibanding dengan perasaannya , walau terkadang perasaannya begitu keras untuk melawan semuanya. Tapi didalam hidupnya bahwa pertemanan itu lebih penting dibanding dengan perasaannya.

Terkadang melihat seseorang yang kita sayang bahagia dengan apa yang membuat kita sakit , dari situlah kita harus benar-benar menerima semua kenyataan itu. Cinta itu tidak selalu harus memiliki , tapi yang berat adalah cinta yang membuat hancurnya sebuah pertemanan.

Bel pun berbunyi tanda istirahat telah selesai , akhirnya Bryan dan Bella pun beranjak pergi meninggalkan kantin untuk ke kelas masing masing.

Lain cerita dengan Novi , Novi pun masih merasa kesal dengan apa yang terjadi tadi pagi. Dia pun di dalam kelas merasa kesal dengan kejadian tersebut , karena terliat raut wajah yang begitu kesal akhirnya teman dekat Novi bernama Dita mencoba bertanya apa yang sudah terjadi kepadanya.

"Hai , kamu kenapa ko keliatan kesel banget si? Kalo ada masalah cerita aja ke aku , aku siap ko dengerin" ujar Dita mencoba untuk menenangkan perasaan Novi.

"Kamu tau ga si dit , tadi pagi aku kesel banget tau. Makannya aku tadi telat jadi dihukum deh sama guru" ujar Novi merasa kesal dan mencoba untuk menjelaskan semuanya.

"Iya kamu cerita dulu jangan marah marah , tenang dulu" ujar Dita

" Iya , aku tadikan berangkat naik metrominikan terus aku duduk dipaling belakang sama cowo. Tiba tiba metromini itu ada yang nyerang pokoknya pecah semua deh itu kacanya , terus aku di ajak lari sama cowo yang duduk dibelakang sama aku dengan alasan nyelametin aku padahal mah aku gak kenapa napa yaudah deh aku tampar aja itu cowo karena aku marah banget sama dia , gara gara dia aku telatkan jadi kena hukuman deh sama ibu guru". Ujar Novi mencoba menjelaskan kepada Dita.

"Mungkin niat cowo itu emang bener mau nyelametin kamu kali , kamu jangan berprasangka buruk dulu sama dia"ujar Dita

"Ihhhhhh.....ko kamu malah belain dia si! Udah tau aku telat gara gara dia" ujar Novi marah kepada Dita.

" Yaudah deh aku minta maaf" ujar Dita sambil memeluk Novi.

" kamu nanti pulang sekolah ada acara nggak? kalau misalkan nggak Aku mau ngajak kamu nih" ujar Dita

" mmmm.....kayaknya enggak ada deh Emang kamu mau kemana?" Ujar Novi penasaraan dengan ajakan Dita.

" Aku mau ke toko buku nanti , selesai dari toko buku aku mau ngajak kamu ke kafe. Kafe nya sih sederhana tapi enak loh menunya" ujar Dita

"Yaudah deh , nanti pulang sekolah ya" ujar Novi

Setelah sepulang sekolah akhirnya Dita bersama Novi pergi ke sebuah toko buku daerah ternama di kota tersebut.

" Bagus ya buku-bukunya aku jadi pengen" ujar Novi setelah melihat buku buku tersebut.

" Iya emang makanya aku ngajak kamu ke sini. Siapa tahu kamu mau beli karena emang di sini bukunya tuh bagus bagus banget " ujar Dita menyakinkan Novi.

" Nanti dulu deh soalnya tabunganku belum cukup" ujar Novi.

" Ya udah kalau gitu aku ke kasir dulu ya , aku mau bayar bukunya nanti abis ini kita ke kafe yang aku bilang tadi" kata Dita berjalan menuju kasir.

Setelah selesai membeli buku akhirnya Dita pun beranjak menuju ke kafe tersebut dan tidak sengaja melihat keramaian dijalan menuju kafe tersebut.

" Dita itu apa ya kok rame banget sih segala ada polisi juga" kata Novi penasaran dengan kejadian tersebut.

" Ahhh itu kayaknya sekolah sebelah deh , berantem biasa emang kerjaannya berantem mulu "

" Maksud kamu berantem itu gimana sih " Novi bertanya kepada dita.

" Iya kan sekolah kita engga jauh dari sini dan kebetulan di sini tuh ada sekolah yang terkenal banget sama berantemnya yaa , jadi kalo banyak polisi di depan udah ga heran lagi " Dita mencoba menjelaskan kepada Novi

" Kok bisa ya orang sekolah buat cari ilmu dia malah cari musuh "

" Ya biasalah zaman sekarang mungkin kalau nggak berantem nggak keren " Dita menjawab.

" Ya udah ayo ke cafe , aku males ngelihat orang berantem berantem gitu "

" Eh tapi pemimpin sekolah itu orangnya ganteng loh " kata Dita mencoba memberitahu Novi

" aku nggak peduli mau dia ganteng kek , atau apa kek , kalau dia suka berantem Aku paling nggak suka " ujar Novi

"Ga boleh begitu , benci bisa menimbulkan perasaan cinta lho " Dita mencoba meledek Novi.

" Ihhhh apaan sih , aku enggak mau deh kalau sama cowok-cowok berantem begitu " jawab Novi.

" Yaudah ayo ke cafe " mengajak Dita berjalan menuju cafe.

Novi dan Dita pun mengarah ke kafe tersebut , setelah sampai di cafe tersebut akhirnya Dita pun memesan sebuah makanan dan minuman karena bosan sekali menunggu dita yang lama sekali memesan makanan. Novi pun keluar dari cafe tersebut untuk melihat-lihat suasana disekitar cafe , tak sengaja Novi melihat sesosok pria tertangkap oleh polisi. Tak lama kemudian Dita pun menghampiri Novi.

" kamu ngapain di luar aku cariin taunya di luar " Dita berbicara dengan Novi

" eh Dit , kamu lihat nggak itu , itu kan cowok yang tadi pagi ngajak aku lari " ujar Novi berbicara dengan Dita.

" Yang mana sih?" Ujar Dita penasaraan dengan perkataan Novi.

" Itu loh yang lagi diborgol tangannya sama polisi , masa kamu nggak ngeliat sih " Novi mencoba menjelaskan kepada Dita bahwa cowo tersebut benar benar seseorang yang mengajaknya berlari tadi pagi.

" Oh yang itu , itu kan pemimpin dari sekolahan itu. Ko bisa-bisanya sih kamu sama dia " Dita mencoba memberitahu kepada Novi bahwa cowo tersebut adalah pemimpin dari sekolah yang terkenal dengan berantamnya.

" Ya aku kan enggak tahu kalau dia tuh cowok ngeselin itu " Novi menjawab pertanyaan Dita.

" Ya udah ayo makan aja , ngapain sih ngurusin dia lagi pula nggak penting juga"  ujar Dita mengajak Novi memasuki Cafe tersebut.

" Lahiya juga ya ngapain aku ngurusin dia biarin aja cowok nakal kan pasti ada akibatnya " ujar Novi.

Selesai makan akhirnya Dita dan Novi pun beranjak pulang , mereka saling berpisah jurusan transportasi.

Chapitre suivant