webnovel

RaDa(Rafael and naDa)

pertemuan antara dua insan yang awalnya buruk namun lama-kelamaan menjadi baik karena perhatian yang diberikan pada satu sama lain.

Norli_Uruhue · Urbain
Pas assez d’évaluations
7 Chs

1.awal yang buruk

Hari ini Nada pergi kesekolah barunya dengan sedikit tergesa-gesa karena kelas akan dimulai 5 menit lagi.dalam perjalanan ke kelas ia terus merutuki dirinya sendiri karena begadang semalam.

"ih mashak hari pertama sekolah aku terlambat sih bisa di marahin guru kalo kayak gini."

saat ia sedang berjalan ia tak sengaja menabrak seorang cowok yang berseragam sekolah sama dengannya hingga terjatuh dengan bokong mengenai lantai sekolah.Nada meringis kesakitan sedangkan cowok itu bukannya membantunya berdiri malah memarahinya.

"heh mata lo ditato dimana sih?"tanya cowok itu dengan kasar.

Nada yang tidak terima langsung berdiri lalu balik memarahi.

"eh bego!elo tuh yang matanya ditaroh dimana?!orang lagi jalan malah ditabrak trus pake marah-marah segala lagi.seharusnya gie yang marah bukan elo!dasar cowok ngak tau malu bukannya minta maaf malah ngomel lagi."balas Nada tak mau kalah.

Emosi cowok itu semakin menjadi-jadi ketika mendangar dirinya dicaci maki,ia tidak terima dan ingin membalas namun ada seseorang yang meneriaki namanya sehingga ia dengan terpaksa menghentikan kegiatan saling balasnya itu.

"Rafael!!"teriak seorang cowok dari arah belakang Rafael.

Nada menatap Rafael dari atas sampai bawah lalu berkata dalam hati'ohhh jadi nih orang namanya Rafael'Nada melihat Rafael dengan sinis.Rafael kembali berbalik pada gadis itu dan berkata sambil menunjuk Nada.

"apa lo liat-liat?!urusan kita belum selesai denger loh!"

'hemkk orang sama namanya beda seratus delapan puluh derajat 'batin Nada.

setelah selesai mengerutuki Rafael dalam hati Nada kembali berjalan menuju kelasnya.

☆☆☆

sesampainya dikelas semua murid yang ada dikelas itu memandang Nada dengan takjub karena wajahnya yang begitu cantik sedangkan Nada lebih memilih melihat kesegala penjuru kelas untuk mencari tempat duduk yang kosong,ia melihat ada sebuah bangku kosong yang berada di pojok kiri belakang kelas saat ia berjalan kearah bangku tersebut semua murid mulai berbisik-bisik.entah apa yang diperbisikan Nada tidak peduli ia lebih memilih untuk duduk.

"Nada!"

seseorang memanggilnya ia melihat kearah orang tersebut yang ternyata adalah seorang gadis.ia mengangkat kedua alisnya sebagai isyarat 'ada apa' yang langsung dimengerti oleh gadis itu.gadis itu memberi isyarat sambil tersenyum manis agar ia duduk disampingnya(bangku yang dimaksud berada di dekat jendela) ia pun berjalan kearah gadis itu.sesampainya dibangku yang telah ditunjuk

Nada pun langsung duduk ia menyimpan tasnya dilaci meja lalu berkenalan dengan gadis baik hati yang duduk disampingn

"hai namaku Merry.kamu Nada kan?"tanya gadis itu pada Nada.

"iya.kok lo tau nama gue sih?"tanya Nada dengan sedikit menyidik.

Merry tersenyum kikuk lalu menjawab.

"aku tau karena rumah kita berseberangan.waktu itu kalian baru aja pindah aku ngedengar mama kamu manggil kamu dengan sebutan Nada.makanya aku tau nama kamu.heheh maaf yah udah nguping."ucap Merry sedikit malu karena telah menguping orang lain.

Nada beroh-ria kemudia berkata.

"oh iya kamu kok manggil aku sih padahal aku udah dapat bangku buat duduk."

bukannya menjawab sesuai dengan pertayaan Nada,Merry malah berkata lain.

"ah kamu kok malah ngomong aku-kamu sih padahal tadinya kamu ngomong lo-gue?"tanya Merry berusaha mengalihkan topik.

"ohh kalo itu sih karena aku orangnya tuh suka berpengaruh gitu kalo lawan bicara aku ngomongnya lo-gue yahh aku ngomongnya kayak gitu kalo orang itu ngomong aku-kamu yahh aku ngomongnya kayak gitu."jelas Nada.

Merry mengangguk paham.Merry berpikir kalo ia berhasil mengalihkan topik padahal ia salah besar sebab Nada masih bertanya tentang bangku itu.

"btw kenapa?"tanya Nada kepo.

"kenapa apa?"Merry malah balik bertanya.

"yah kenapa sama bangku itu?emang ada penghuninya?soalnya aku pernah dengar soal bangku yang ada penghuninya di sekolah ini,dan apa itu juga yang nyebabin murid lain bisik-bisik tadi?"tanya Nada semakin kepo.

ternyata walaupun ia masa bodoh dan terus berjalan,ia juga masih sedikit kepo dan peka tentang murid lain yang mulai berbisik-bisik ketika ia berjalan kearah bangku tersebut.

Merry melihat kearah bangku tersebut lalu berbisik pada Nada dengan hati-hati.

"dibangku itu memang ada penghuninya.aku takut nanti ada apa-apa sama kamu makanya aku manggil kamu buat duduk disini."

Nada mengangguk lalu berkata sambil berbisik.

"kok ngomongnya bisik-bisik sih?"

Merry kembali berbisik.

"harus bisik soalnya hantunya ngak suka kalo kita ngomong tentang dia keras-keras."

Nada mengangguk sambil melihat ke bangku tersebut lalu berbisik lagi ditelinga Merry.

"terus apa hubungan sama takut aku kenapa-kenapa?"

sekali lagi Merry kembali berbisik.

"karena pernah ada kejadian ada murid yang duduk dibangku itu dan langsung terlempar ketembok setelah dia terlempar dia juga kerasukan,kerasukannya sambil bilang 'jangan ada orang yang mengusik bangku ku!ini bangkuku tidak ada yang boleh duduk disini selain aku!' gituuu."jelas Merry panjang kali lebar.

"ihhh serem juga yahhh??"ucap Nada.

"makanya jangan duduk disana!"Ucap Merry.

Nada mengangguk dengan cepat kemudian berkata.

"oke!oke!ngak akan kok janji!"

"iyah."ucap Merry sambil mengangguk.

"terus ngak ada yang mau pindahin bangku itu ketempat lain gitu?"tanya Nada dengan berbisik.

"pernah sih tapi bangku dan mejanya tuh berat banget kayak ada orang yang nindih makanya ngak bisa dipindahin."ucap Merry.

Nada mengangguk lalu kembali mengdekati telinganya karena Merry tiba-tiba kembali berkata.

"terus!terus orang yang mau pindahin bangkunya itu selalu dihantui sama penghuni bangku itu.sampai-sampai pintu rumahnya di-"

GUBRAK!

semua murid menoleh kearah Nada dan Merry yang masih kaget.setelah mengatur nafas dengan baik Nada dan Merry melihat kearah murid lain sambil berkata.

"itu bunyi apaan sih?bikin kaget ajah.orang lagi cerita juga."ucap Merry kesak karena dikageti oleh bunyi seperti benda yang sengaja dibanting tadi.

"ITU BUNYI SAYA YANG BUAT KENAPA MEMANGNYA?!"ucap guru killer disekolah mereka.

Merry menoleh kearah depan lalu berkata.

"oh ternyata bapak?ganguin ajah."ucap Merry masa bodoh.

semua murid melongo.

"eh sejak kapan Merry kayak gitu?"

"ih kesambet apaan dia kok berani banget sama pak Yoga?"

"wow diam-diam berani juga nih anak."

begitulah ucap murid lain tentang Merry yang begitu berani.

"APA?!MERRY KAMU SEKARANG MULAI NAKAL YAH?!"ucap pak Yoga marah.

Merry kaget akan suara ngegas pak Yoga lalu terkejut sambil berkata.

"yahh maaf pak!maaf saya ngak tau kalo itu bapa yang ngomon maaf pak!maaf yahhh."ucap Merry dengan takut dan memelas.

"yehhh ternyata dia masih tetap sama gue kirain udah berani."

"kalo gitu tadi dia ngira kita yang ngomong donk makanya dia ngegas."

"huuu dikirain pemberani tau-taunya penakut kayak dulu."

ucap murid lain yang sempat berpikir kalo Merry benar-benar berani melawan yang nyatanya dia baru sadar kalo yang ada didepan adalah pak Yoga guru killer sekolah ini.

~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~~

hayyy saya sebagai author mau memperkenalkan diri.

Nama saya Norly asal Atambua umur saya sekarang 15 otw 16😊😇.

kalo boleh author pengen para readers memperkenalkan diri juga yahhhh dengan cara komen.

dan satu lagi!kalo ceritanya punya banyak kekurangan mohon bantuannya dengan cara komen biar author bisa memperbaiki ceritanya.THANK YOUUUUU😘😊.

~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~~