"Aku hanya ingin memperlakukan mu lebih baik. Harusnya kamu mengerti." Ucap William setelah berhasil menghentikan langkah Rose.
"Harusnya kamu yang mengerti William! Aku tidak butuh kasih sayang hanya karena sebuah tekanan semata! Aku tidak butuh semua kasih sayang palsu itu!" Teriak Rose. Ia kemudian berlari menuju kamarnya dan mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.
Rose mencoba menghentikan air matanya tapi tidak bisa, ia terus menangis tidak terkendali sementara William hanya dapat berdiri mematung di depan kamarnya.
"Rosie..." William memanggil pelan tapi Rose tidak menjawab.
Ia tidak dapat menjawab disaat hatinya sedang berkecamuk karena baru saja melihat perang dingin antara suaminya dan kedua orangtuanya secara langsung.
Walaupun niat William baik, tapi William seharusnya tidak memperlakukan kedua orangtuanya seperti itu.
"Rosie bukalah pintunya, mari kita bicara." Ucap William lagi sambil mengetuk pintu kamar Rose pelan.
"Pergilah Will... Jangan ganggu aku."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com