Setelah lama menunggu, akhirnya ayam bakar pesanan Hilman sudah siap. Wanita itu memanggil Hilman dan lelaki itu menghampiri wanita yang memanggilnya. Lalu membayar dengan kartu ATM. Tanpa menunggu lama lagi, ia keluar dari dalam restoran itu.
"Akhirnya dapat makanan juga. Tapi ini lama banget. Kuharap Laila tidak kelaparan sampai pingsan karena menahan lapar," ujar Hilman senang.
Pria itu keluar dari restoran setelah membayar makanan itu. Kembali ke parkiran mobil dan menengok ke kanan dan kiri. Tidak ada tukang parkir yang kadang tiba-tiba nongol saat orang mau pergi. Hilman juga melihat beberapa pasangan muda-mudi masuk ke dalam restoran itu.
"Kenapa restoran ini ramai sekali? Padahal ini ada di desa? Sudahlah ... mungkin karena berada di desa, terus nggak ada saingannya. Atau karena murah, mereka juga kebanyakan orang-orang pacaran."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com