webnovel

Disindir begini serukah?

Éditeur: Wave Literature

Yin Wushuang menatapnya dengan tatapan tajam, "Guru Qin, aku ingin bertanya, kalau kamu menyimpan teratai es yang mengandung api, apakah istrimu bisa kembali? Apakah dengan kamu menyimpannya di sana, itu artinya istrimu belum meninggal dunia? Apakah kamu bisa merubah keadaan yang sekarang?"

Piarrr!!! (suara pecah)

Guru Qin memecahkan botol alkoholnya di bawah tanah lalu tertawa sesaat, "Jadi maksudmu, jika aku memberikan teratai itu padamu maka adikmu akan selamat? Apa kamu bisa merubah keadaan? Apa dengan begitu kamu dan adikmu bisa bersenang-senang?"

"Benar!" Yin Wushuang menganggukan kepalanya.

"Sampai disini aku sudah tahu bahwa kamu hanya mementingkan dirimu sendiri!"

Yin Wushuang berjalan maju kedepan, dan ia pun berkata, "Terus kalau kamu? Kamu menyimpannya biar apa? Kamu juga tidak akan bisa mendapatkan apapun! Kamu tidak pantas disebut sebagai seorang guru, karena kerjaanmu hanya minum-minum saja! Kamu tidak bertanggung jawab pada tugasmu! Saat ini Guru Qin masih belum bisa menerima kenyataan sehingga ia memilih untuk minum sampai mabuk agar tidak mengingat kejadian yang pernah ia alami. Kamu lebih lucu lagi! Sekarang kamu menganggap teratai itu mewakili istrimu? Menurutku istrimu pasti telah menyesal menikahi orang sepertimu! Istrimu pasti akan berpikir bahwa dia sudah menganggapmu sebagai suaminya, tapi malah menganggapnya seperti sebuah teratai."

Shett…

Tiba-tiba Guru Qin menggunakan kekuatannya untuk menyerang Yin Wushuang dan membuat wajahnya terluka sampai muntah darah.

Yin Wushuang telah memancing emosinya.

Yin Wushuang mengelap darahnya dan tersenyum, "Bagaimana? Seru kan disindir begini?" 

Guru Qin secara perlahan turun dari atas rumah, dan terdengar suara genteng. Ia melompat dari rumah tersebut dan mendekati Yin Wushuang.

Kekuatan Guru Qin kini sudah pada tingkat Yuan Ying level 5, jadi setiap ia melangkah, barang-barang yang ada di sekitarnya seperti bergerak.

Yin Wushuang sadar Guru Qin sudah sangat serius.

Kumis Guru Qin sangat panjang karena tidak pernah memotongnya, bajunya juga banyak bintik-bintik.

Tapi pandangannya sangat tajam, kini ia berubah menjadi sangat kuat.

Saat ia datang, kekuatannya memutar di sekitar tubuhnya, tiba-tiba ada sebuah daun yang terbang mendekatinya tapi daun itu langsung hancur terkena energinya.

Yin Wushuang juga sangat yakin, jika ia semakin mendekatinya, maka ia juga akan hancur berkeping-keping.

Karena kekuatannya sangat berbeda jauh.

Guru Qin semakin lama semakin mendekat, angin di sekitarnya juga semakin kencang, bahkan jubah merah yang dikenakan Yin Wushuang sampai robek.

Yin Wushuang tidak bersembunyi, ia malah menatap Guru Qin dan berkata, "Istrimu pasti tidak berharap kamu seperti ini, begitu juga kamu seharusnya kamu tidak boleh begini."

Langkah kaki Guru Qin pun terhenti, kemudian Yin Wushuang melanjutkan ucapannya, "Seharusnya kamu adalah orang yang paling mengerti apa yang seharusnya kamu lakukan sekarang." 

"Jika kamu tidak peduli, kamu tidak akan menyambut orang baru yang datang ke sini, kamu juga tidak akan muncul di dalam ballroom. "

"Jika kamu tidak peduli kepadaku, maka dulu saat aku berkata aku ingin mendaftar Kelas Huang, seharusnya kamu bisa pindah ke tempat lain dan minum bukan membawaku pergi ke Kelas Huang."

"Jika kamu benar-benar tidak peduli, kamu tidak akan terpengaruh pada alkoholku waktu itu dan tidak akan mengingatkanku agar jangan sampai memalukan kelas Huang."

"Jika kamu benar tidak peduli, kamu tidak seharusnya menempatkan aku di ruang latihan dan membuat aku melatih meracik obat Xi Sui Dan level 4 secara berulang-ulang."

"Jika kamu tidak sanggup menjelaskan, biar aku saja!"

Aroma Obat Xi Sui Dan level 4 sangat berbeda dengan yang lainnya, saat Guru Qin mendekatinya, Yin Wushuang mencium aroma obat itu dari tubuhnya.

Di Shengxian Meng hanya ada satu buah obat Xi Sui Dan level 4, sehingga baru bisa membuat energi itu terlihat sangat kuat.

Tapi sekarang di sekitar tubuh Guru Qin energinya berubah menjadi lemah.

Kemudian Yin Wushuang melanjutkan bicaranya, "Guru Qin, biarkan saja aku tebal muka di depanmu, aku harap kamu bisa memberikan teratai itu padaku, aku akan berusaha mengabulkan semua keinginanmu!"