Sementara Para prajurit Pringsewu dan para prajurit Semeru milik Pangeran Adipangga bersorak-sorak ketika para siluman buaya dan siluman singa itu hilang dari hadapan mereka. Akhirnya kemenangan di tangan mereka yang telah berhasil memukul mundur pasukan siluman singa dan pasukan siluman buaya. Beberapa prajurit dari Pringsewu maupun beberapa prajurit dari kerajaan Semeru memang ada yang terluka akibat peperangan tersebut, bahkan ada yang meninggal karena pertempuran tersebut.
"Hore!" teriak banyak prajurit karena di halaman kerajaan Pringsewu telah terbebas dari serangan siluman buaya dan siluman singa dalam pertempuran dahsyat yang mana para siluman itu bersekongkol ingin memperebutkan bayi bidadari yang bernama Pangeran Abimana milik Putri Sekarwati dan Pangeran Arya.
"Hore!, siluman buaya dan singa telah minggat," teriak salah satu prajurit sembari tertawa bahagia.
"Ha ha ha, Hore," teriak salah satu prajurit sembari tertawa bahagia dan meloncat-loncat karena bahagia.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com