webnovel

new work!

Hari ini selalu akan menjadi hari yang sangat sibuk di kota New York, banyak sekali orang orang berlalu lalang menjalankan aktivitas yan sudah menjadi rutinitas keseharian warga New York.

Termasuk seorang perempuan dengan kemeja berwarna putih yang di padukan dengan rok mini berwarna hitam, berjalan dengan tergesa gesa walau tengah menahan rasa sakit di bagian tumit kakinya, karena keterpaksaan dirinya harus menggunakan hell's setinggi 7 cm.

Tapi hal itu tak membuat tujuannya meredup, dengan sedikit berlari jasmine norwath melewati jalanan kota New York yang cukup ramai di pagi hari.

Beberapa kali jasmine melirik jam yang melingkar di tangannya, berusaha agar tepat waktu mendatangi tempat dimana harapannya bisa terlaksana dan juga agar dia bisa bertahan hidup kedepannya.

Pagi ini menjadi pagi yang cukup sial bagi jasmine, karena pagi ini seharusnya dia mendatangi sebuah kantor untuk melamar pekerjaan, namun dia terlambat mendapatkan bus pagi di karena kan terlalu lama memilih pakaian kantor untuk dipakai, maklumlah ini menjadi pertama kalinya bagi jasmine melamar pekerjaan, setelah hampir 1 bulan menjadi pengangguran di kota besar seperti New York.

  Jasmine menghela nafas ketika dia berhasil datang tepat waktu ketempat kerjannya, jasmine di sambut langsung oleh resepsionis yang tengah membereskan berbagai barang yang tercecer sembarangan.

Jasmine dengan terburu buru menghentikan pekerjaan resepsionis itu untuk sekedar bertanya, apakah dia tak terlambat.

"Mba?" Tanya jasmine menepuk pundak sang resepsionis yang tengah membelakanginya.

"Ya?" Resepsionis itu menoleh menatap jasmine bingung.

"Saya ingin melamar pekerjaan, bisa kan?" Tanya jasmine pelan, suasana di kantor itu cukup ramai, ada beberapa karyawan yang tengah berjalan jalan mencari barang yang di butuhkan.

"Oh... Mba jasmine? Mari saya antar, untung saja anda belum terlambat." ucap sang resepsionis, membuat sebuah senyum jasmine merekah.

Jasmine mengikuti langkah resepsionis itu menuju lantai dua, sebenarnya ada sebuah lift di gedung itu, mungkin interviewnya akan dilakukan di ruang lantai dua.

Jasmine sempat terkejut ketika melihat antrian pegawai baru yang cukup banyak, mereka semua rata rata adalah wanita dan masih seumuran dengan jasmine.

Jasmine menghela nafas panjang, setelah di persilakan duduk oleh resepsionis di kursi yang sudah di sediakan.

Jasmine pesimis dia tidak akan mendapatkan pekerjaan ini, karena jujur dia merasa tak percaya diri melihat kerumunan orang tengah mencari tujuan yang sama dengannya.

Dan terlebih lagi, wanita yang mendaftar bekerja di sini sangat cantik. Jasmine memperhatikan dirinya dari sendiri, wajahnya tak cantik, tubuhnya tak seksi malah terlihat kurus kering, wajahnya basah oleh keringat yang bercucuran.

Pupuslah sudah harapannya untuk menjadi seorang pekerja kantoran.

Dan tak mungkin pula dia kembali ke panti asuhan hanya untuk menumpang makan, dia sudah dewasa tak seharusnya dia merepotkan ibu panti dengan terus mengurusnya.

  Yang bisa jasmine lakukan saat ini adalah berdoa semoga tuhan memberikannya jalan agar bisa mendapatkan pekerjaan di sini.

.

.

.

.

.

.

.

  Setelah hampir menunggu lebih dari 1 jam, giliran jasmine yang masuk kedalam ruangan untuk di interview, sebelumnya jasmine melihat banyak wanita yang keluar dari ruangan dengan raut wajah kecewa, mungkin tidak di terima.

Hal tersebut cukup dipahami oleh jasmine, karena dia cukup tahu standar karyawan yang bekerja di WILSON Corp, sebuah perusahaan pembuat alat kecantikan yang cukup terkenal di New York, karena banyak sekali merek make up yang sangat laris keluaran perusahaan ini.

  Dan omong omong, menurut rumor yang beredar CEO WILSON corp dikenal sangat dingin dan kejam, banyak sekali asisten ataupun sekertaris yang tak bisa bertahan hampir 1 minggu bekerja dengan sang CEO.

  Pun begitu rumornya, tak membuat jasmine goyah bahkan sekarang dia akan mendaftarkan diri sebagai sekertaris di perusahaan ini, yang otomatis akan selalu bertemu dengan sang bos yang dingin dan cuek itu.

  Pula sialnya! Interview ini akan dilakukan oleh sang CEO dingin itu, sepertinya bertubi tubi doa telah jasmine sampaikan kepada tuhan agar dirinya mendapat keberanian dan juga kepercayaan dari sang CEO untuk jasmine.

  "Jasmine norwath." Panggilan itu membuat jasmine menoleh mencari asal suara, ternyata ini sudah gilirannya untuk mencoba peruntungannya dalam dunia kerja.

  Jasmine berjalan menuju pintu ruangan yang sedari tadi tertutup, sambil mengatur nafas, jasmine berusaha agar membuat dirinya tak gugup saat bertemu dengan bos dingin itu.

  Jasmine menarik gagang pintu itu, sambil merapalkan beberapa doa dan juga mantra yang dia lihat di televisi sekarang, memohon suatu keajaiban.

  Yang pertama jasmine lihat adalah sebuah ruangan yang sangat luas dengan berbagai dekorasi yang menghias, tak terlalu buruk untuk ruangan seorang bos flat seperti apa yang dikatakan. Dan juga dia melihat seorang lelaki dengan kemeja yang di kelinting sampai siku tengah sibuk menatap laptop belum menyadari kehadiran jasmine.

  Jasmine memasuki ruangan itu yang membuatnya sedikit merasa sesak di bagian pernapasan, selain karena menakuti sifat bos nya tetapi juga karena bos yang dikatakan banyak orang dengan sebutan bos dingin itu sangat tampan, alis mata tebal dan juga rahang yang tegas sangat simetris.

  Jasmine merasa jantungnya tidak akan berfungsi dengan normal jika berlama lama melihat ketampanan lelaki yang ada dihadapannya, bukan murahan, tapi siapa sih yang tak akan tergoda dengan lelaki tampan seperti ini, dan itu wajar seperti apa yang dia tahu.

  Jasmine menghampiri meja sang bos sambil sedikit menahan nafas, pemikiran buruk tentang bos dinginnya sudah sedikit berkurang, setidaknya walaupun banyak yang berkata bosnya sangat dingin, tapi karena ketampanannya mungkin berkurang 50 persen.

  Lelaki itu melirik jasmine yang masih berdiri sambil diam serius menatapnya dengan tatapan yang sangat aneh, bisa dibilang jasmine terpesona dengan ketampanan lelaki bernama jonathan wilson yang katanya memiliki sifat dingin.

  "Menunggu apa? Ayo duduk." nathan panggilan akrabnya memerintahkan jasmine untuk duduk dikursi yang sudah dia siapkan.

  "Jasmine norwath, seorang anak dari panti asuhan yang tak memiliki kedua orang tua, memiliki gelar s1 sebagai sarjana ekonomi, tidak memiliki riwayat kerja." Nathan membacakan biodata milik jasmine yang sudah dia dapatkan sebelumnya.

  "Kau tak punya orang tuakan?" Tanya nathan, jasmine mengangguk tak banyak menyuarakan pendapat atau menyumbang kan suaranya.

  "Bisa mengurus anak kecil?" Tanya nathan, membuat alis jasmine berkerut bingung, sepikirnya, jasmine sedang mendaftar menjadi seoang sekertaris atau asisten pribadi, bukan baby sister.

  "Bisa pak, kebetulan saya suka membantu ibu panti untuk mengurus adik adik saja di panti asuhan." Jawab jasmine tanpa perlu banyak berfikir, dia hanya bisa berpikiran positif bahwa ini adalah salah satu standar teknis yang harus dipenuhi oleh jasmine untuk mendapatkan pekerjaan.

"Hmmm" Nathan bergumam, sambil memukulkan ujung pulpen keatas meja kerjanya.

  "Baiklah, tapi sebelum aku memberikan hasil keputusan ku, bisa kau membenarkan resleting celana ku? Aku sedang sangat sibuk dan susah untuk menariknya" Jasmine melotot, hell!? Apakah selain dingin bos nya ini juga adalah bos yang mesum? Apa jasmine gila! Lelaki ini meminta dirinya untuk membenarkan resletingnya.

  Jasmine terdiam sebentar, menimbang keputusan, haruskah dia menerima keinginan bosnya, atau menolaknya, jasmine menggigit bibir bawahnya pertanda dia sangat gugup dan takut dalam mengambil keputusan.

Tangan jasmine sudah berada diudara untuk menarik ujung resleting itu, tapi tiba tiba sekelebat nasihat ibu pantinya terdengar dalam telinga jasmine.

  "Jangan sampai karena uang kau mengorbankan kehormatan mu, jangan takut tak bisa hidup karena sungguh tuhan maha mengetahui apa saja yang dilakukan oleh hambanya."

  Jasmine menarik tangannya, sambil memilin ujung rok mini yang ia gunakan pertanda kegugupannya semakin bertambah.

  "Aku tak bisa." Jasmine menundukan kepala, sambil menggeleng tak berani menatap nathan.

akhirnya setelah hampir 2 bulan fakum dari webnovel aku kembali:) ada yg kangen sama aku, aku author crazy ceo sm perfect husband, atau kangennya sama lia, john, atau diego sama mawar? dan ini adalah my new story yang bakal lebih hot dibanding novel ku yg lain? penasaran?

aura08zahwacreators' thoughts