.
.
.
Setibanya di rumah, Mo Fan melihat Xinxia duduk di sebuah balkon kecil dengan nyaman. Matanya sedang tertutup, dan pastilah dia sedang bermeditasi.
Dia berencana untuk mengikuti ujian Sekolah Menengah Atas Sihir tahun depan, sehingga dia harus belajar beberapa hal lagi.
Mo Fan ingin memberikan kebahagiaan di hatinya. Tetapi, melihat kesungguh-sungguhan dan betapa bermartabatnya dia, membuatnya tidak ingin mengganggunya lagi.
Berpikir mengenai hal itu dengan berhati-hati, dia memutuskan untuk tidak memberitahukannya. Ketika waktunya tiba, maka dia akan memberikan sebuah kejutan yang besar.
Saat hari sudah sore. Cahaya matahari yang indah dan bercahaya terang terlihat seperti kain kasa dengan warna terang yang dengan lembut dan tenang menyelimuti tubuh Xinxia yang indah. Dia duduk disana dengan anggun saat dengan perlahan dia membuka mulutnya. Dia terlihat seperti seorang gadis cantik yang hanya muncul dalam mimpi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com