Mo Fan kemudian menggunakan kedua tangannya, petir berwarna ungu dan nyala api berwarna merah yang saling terkait satu sama lain.
Dia sekarang mampu mengucapkan sebuah mantra Semburan Api tepat setelah menyelesaikan sebuah mantra Sambaran Petir. Dengan kekuatan Mantra tingkat keempatnya, dia sebenarnya mampu membunuh zombie golongan Pelayan dengan seketika!
Mo Fan tiba di depan seorang penduduk desa yang kakinya telah digigit oleh zombie dan membentaknya dengan marah, "Sialan, apa yang kukatakan pada kalian semua, jangan panik, brengsek!"
Mo Fan kemudian berlutut dan membawa penduduk desa yang berlumuran darah itu di punggungnya. Wajah pemuda itu tertutup oleh campuran lendir dari hidung dan air matanya. Tubuhnya tampak menggigil kesakitan luar biasa.
"Tunggu, seorang Penyembuh yang ada di kota akan bisa mengobati kakimu!" kata Mo Fan dengan tidak sabar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com