"Kenapa kamu masih peduli dengan orang yang sudah mati? Bukankah kakakmu itu telah bekerja keras hanya untuk mendapatkan uang agar kamu bisa belajar? Sesuatu seperti uang, aku bisa mendapatkannya dalam jumlah berapapun yang aku inginkan, dan aku bisa memberikannya kepadamu juga," kata vampir itu dengan suara yang menggoda.
Liu Ru tampak marah ketika mendengar kata-katanya. Dia dengan sembarangan mengambil cabang dari tanah dan memegangnya seperti pedang.
Vampir itu tiba-tiba mulai bergetar ketika dia melihat cabang pohon yang tajam!
Dia berkata dengan ekspresi ketakutan, "Kenapa… kenapa… kenapa kamu tahu bahwa kami takut pada kayu? Jangan mendekat, jangan mendekat!"
Liu Ru memperhatikan ke arah vampir yang berada dalam kebingungan, sebelum kemudian dia mendengar vampir itu tiba-tiba tertawa.
Ekspresi ketakutannya digantikan oleh tawa yang ugal-ugalan. Dia telah sepenuhnya menunjukkan keterampilan aktingnya yang terlihat berlebihan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com