Dalam hidupku sama sekali tidak tahu apa itu pesantren. Dan memang tidak tahu apa dan bagaimana keadaan dalam pesantren. Namun, Bapak memilih tempat pesantren ini--yang mungkin--untuk mengubah kehidupanku yang sama sekali tidak pernah tahu arti dalan peraturan hidup. Sialnya, dalam pesantren itu bukannya disambut dengan ramah, malah disapa dengan ribuan cacian yang tak aku suka dalam hidup. Sialan! Lelaki bernama Herman ini lagi. Sok-sok-an ceramah! Aku enggak butuh. Yang aku butuh, hanya satu. Pulang! Hari demi hari telah kulewati selama ada di pesantren, dan ternyata, lama kelamaan aku juga betah dan menemukan arti dalam kehidupan. Pak .... Terima kasih.
Reyhan Gabriel Sanjaya dikenal dengan julukan "bad boy" Karena kelakuannya yang tidak tau aturan dan sering membuat onar. Tetapi ada rahasia yang membuat dia seperti itu dan dia selalu lolos dari hukuman sebab dia adalah anak dari pemilik sekolah. Sampai ia bertemu dengan seorang gadis bernama Keysah Salsabila Putri yang merubah Hidupnya. By : PTH 2804 ~Happy Reading~
korban perselingkuhan" hari terburuk dalam setahun" Untuk kembali ke hari jadi,
Novel Santri Mbeling ini mengisahkan kehidupan beberapa santri yang mbeling atau bandel atau santri nakal suka iseng, yang tinggal di pondok pesantren di era tahun 1980 hingga tahun 2020. Kisah seorang santri nakal yang suatu saat menjadi hamba - hamba kekasih Tuhan atau wali - wali-Nya Allah. Namanya Panji, adalah pemuda dari keluarga kaya raya di Kota Surabaya. Setelah menucuri motor sepeda balap, dia kabur ke pesantren, karena takut pulang di marahi keluarganya dan di buru polisi. Novel ini juga mengisahkan suka duka seorang santri yang mencari ilmu di lingkungan pondok pesantren yang penuh dengan aturan yang ketat.
Pada saat Prabu Dharmawangsa Teguh Anantawikrama dari Kerajaan Medang Kemulan merayakan pesta pernikahan kedua puterinya yaitu Dewi Sri Anantawikrama dan Dewi Laksmi dengan Pangeran Airlangga dari kerajaan Bedahulu di Bali, tiba-tiba menyerbu prajurit raja Wura-wari dari kerajaan Lwaram Dalam penyerbuan itu Prabhu Dharmawangsa Teguh dan permaisuri serta seluruh menteri dan bangsawan kerajaan tewas. Istana Watu Galuh dihancurkan. Airlangga dan kedua isterinya didampingi pelayan setianya, Mpu Narottama dan beberapa pengawal berhasil meloloskan diri dan berlindung di Gunung Prawito. Tiga tahun hidup di hutan Prawito sebagai pertapa, tahun 931 Saka Airlangga kedatangan serombongan orang dipimpin oleh beberapa pendeta untuk menyampaikan keinginan rahayat Medang agar Airlangga kembali membangun kerajaan baru meneruskan dinasti Ishyana. Dengan bantuan para pendeta, reshi dan brahmana, Airlangga menyusun kekuatan membangun kerajaan Medang. Diantara para reshi terdapat Mpu Bharada penasehat spiritual mendiang prabu Dharmawangsa Teguh, dibantu oleh Ki Ageng Loh Gawe, pertapa di Gunung Anjasmara Pada tahun 931 Saka istana Wotan Mas selesai dibangun dan Airlangga diangkat sebagai raja dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. Kerajaan yang baru bernama Kahuripan. Atas jasanya membantu pembangunan kerajaan Kahuripan, Prabu Airlangga menghadiahkan tanah perdikan di desa Giri Lawangan kepada Ki Ageng Loh Gawe. Dalam kunjungannya ke Wotan Mas, Ki Ageng Loh Gawe mengajak muridnya bernama Ki Puger berusia 20 tahun. Mengetahui Ki Puger murid Ki Ageng Loh Gawe yang ikut membantu membangun Wotan Mas, Prabhu Airlangga meminta agar Ki Puger bersedia dinikahkan dengan sepupu raja yang bernama Dewi Centini Luh Satiwardhani atau Ni Luh Sati. Setahun setelah perkawinan itu lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Aryosetho Jayawardhana. Tahun 954 Saka atau 1032 M Giri Lawangan diserbu gerombolan pimpinan Gagak Lodra. Sehari sebelum itu Ki Puger dan keluarganya pergi meninggalkan Giri Lawangan menuju ke pertapaan Kaliwedhi untuk menghindarkan Aryosetho Jayawardhana dari penyerbuan Gagak Lodra karena ia dipilih oleh para dewa sebagai cikal bakal yang kelak akan menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa. Di Kaliwedhi Aryosetho digembleng dengan keras oleh Reshi Sethowangi. Berkat ketekunannya ia memperoleh ilmu mahadahsyat ciptaan Sang Hyang Wishnu yang bernama Bhayu Selaksha dan menerima pedang sakti Sosronenggolo Setahun kemudian Aryosetho bersama Ki Puger turun gunung membantu Prabu Airlangga merebut kembali tahta kerajaannya yang direbut oleh Ratu Arang Ghupito. Berkat perjuangannya Aryosetho berhasil membantu Prabu Airlangga merebut kembali tahta kerajaannya. Dalam perjalanan dari kraton Dhaha kembali ke Kahuripan, ia dan prajuritnya berhasil menumpas gerombolan Gagak Lodra. Selesai menjalankan tugasnya Aryosetho mengajak sahabat masa kecilnya ke Kaliwedhi menjemput calon istrinya yang bernama Dyah Ayu Rogopadmi Aninditho Prameshwari alias Dewi Condrowulan. Beberapa waktu lamanya di Kaliwedhi, Aryosetho kembali ke Giri Lawangan memboyong Dewi Condrowulan yang telah menjadi istrinya dan hidup sebagai pertapa. Setelah 93 tahun pernikahannya Dewi Condrowulan di karuniai seorang putri. Namun kebahagiaan bersama sang putri yang dinantikan selama puluhan tahun hanya berlangsung selama 40 hari, setelah hari itu Dewi Condrowulan harus menyerahkan putrinya untuk diasuh oleh orang lain seperti dirinya dulu ditemukan Reshi Sethowangi di tengah hutan. Bayi tanpa nama itu diserahkan kepada Mpu Purwo, seorang pertapa sakti yang kemudian memberinya nama Ken Dedes. Ken Dedes kelak akan melahirkan keturunannya menjadi raja besar di kerajaan Singhasari dan Majapahit. Aryosetho dan Dewi Condrowulan telah berhasil menjalankan tugas yang diberikan oleh Dewata Agung sebagai pepunden cikal bakal raja-raja besar di tanah Jawa.
Alkisah di Alam Melayu pada pertengahan abad ke-17, Kesultanan Gowa telah mencapai puncak kejayaanya seluruh Sulawesi berada dalam genggaman mereka. Kompeni Belanda tidak tinggal diam, demi mengamankan monopoli mereka di Maluku agar tetap aman Gowa harus dihancurkan apapun caranya. Di Nusantara pada umumnya perpecahan terjadi dimana-mana. Banyak kerajaan hanya sibuk mementingkan urusan internal mereka sendiri sementara ancaman Belanda selalu mengintai. Belanda diam-diam telah menyusun rencana jangka panjang dibalik topeng perusahaan VOC untuk menguasai seluruh Nusantara dan kekayaanya. Inilah zamannya, zaman dimana kisah Temmalara dimulai. Zaman yang penuh dengan perang dan sulitnya untuk mencari penghidupan. Kisahnya untuk berjuang sebagai seorang tentara sejati meskipun harus mengorbankan segalanya akan terus dikenang oleh anak turun Alam Melayu hingga ratusan tahun kedepan. Chapter lengkapnya ada di KBM -- 12+ Illustrator: @baiq.miftahulhusna Genre: Aksi, Militer, Sejarah Fiksi
Berbagai kasus yang terjadi di kota Marseille telah membuat seorang penyidik yang baru saja di mutasi ke kota tersebut harus ikut terlibat, penyidik itu bernama Benjamin. Frank Benjamin merupakan seorang laki-laki muda dewasa dengan perawakan yang cukup tinggi dan berusia kira-kira dua puluh delapan tahun. Ia harus dihadapkan dengan kasus-kasus yang sulit dipecahkan bahkan sebuah pembunuhan yang sangat kejam hingga harus berurusan dengan organisasi berbahaya yang membuatnya harus mendapatkan teror-teror mengerikan yang hampir membunuhnya. Demi menjalankan sebuah rencana untuk menghancurkan organisasi berbahaya, membuat Benjamin harus menyamar dan merubah identitasnya sementara waktu. Mampukah Benjamin membongkar jaringan kejahatan dan menghancurkan organisasi berbahaya di Kota Marseille? Akankah Benjamin akan berhasil membongkar kasus demi kasus yang terjadi dan menjadikan kota Marseille menjadi aman dari kriminal? Ikutin kisah perjalanan Franc Benjamin dalam menuntaskan kasus-kasus di kota tersebut.