Dokter telah memeriksa Kania, Revan sangatlah khawatir dengan keadaan Kania.
"Bagaimana keadaan Kania dokter?" tanya Revan khawatir.
"Dia hanya kecapekan saja. Usahakan agar dia makan tepat waktu, dan minum vitaminnya setiap hari!" perintah dokter.
"Baiklah dokter, sebisa mungkin aku akan memperingatkannya!" kata Revan meyakinkan.
"Baiklah, sebentar lagi dia akan siuman, aku sudah menyuntikkan antibiotik. Saya pamit!" kata dokter itu dan berlalu dari rumah Revan.
Revan kembali masuk ke kamar Kania, ia menatapi Kania yang masih pingsan. 'Kau sangatlah cantik dan baik. Miko benar-benar beruntung bisa memilikimu Kania' batin Willy.
Tiba-tiba Kania mulai siuman, kepalanya bergerak-gerak dan merintih.
"Kania, bangunlah. Apa kau baik-baik saja?" kata Revan sembari membelai wajah Kania.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com