webnovel

Pangeran Yang Dikutuk

"Ayo pergi," kata sang pangeran. "Pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars. "Ayo kita membuat bayi." SINOPSIS: Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati. Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak bisa mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal. Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai budak hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh. Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan. Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya. Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh? *** "Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah. "Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!" Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

Missrealitybites · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
508 Chs

Permusuhan Harlow dan Gewen

"Selamat pagi, Yang Mulia," sapa Jhon dengan senyum gembira saat melihat sang pangeran memasuki pintu masuk utama istana sambil membawa keranjang bayi di tangan kanannya. Matanya tertuju kepada bayi kecil yang ada di dalam keranjang.

Apakah itu sang tuan putri kecil? Whoaa… sudah hampir empat minggu sejak terakhir kali ia melihat Harlow. Ia hanya mendapat kesempatan untuk melihat bayi itu selama beberapa jam setelah ibunya meninggal, sementara mereka menunggu kedatangan Lily.

"Selamat pagi, Jhon," Mars menyapa kepala pelayan kembali.

"Ahh.. apakah itu... Tuan Putri kecil kita?" Jhon bertanya dengan hati-hati. Ia tidak ingin menyinggung pangeran dengan pertanyaannya. Mars mengangguk.

"Ya. Ini Putri Harlow."

Jhon mendekat dan memiringkan kepalanya untuk melihat Harlow lebih dekat. Ia tersentak dan tersenyum lebar saat melihat wajah bayi itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com