Michael sudah terlebih dahulu, sedikit menunduk dan mengambil tas Gabby. Dia menengadahkan wajahnya dan membuka bibirnya, "Ayo, kamu nggak mau turun?"
"Oh," Gabby menelan ludahnya lalu berdiri, "Ayo."
Kedua remaja itu turun dari bis dan jalan bersebelahan dalam keheningan.
Sinar matahari siang menuju sore hari itu terasa hangat. Sentuhan sinar matahari itu menjatuhi kursi-kursi di jalan, trotoar, dan kaos putih polos yang Michael kenakan.
Saat Michael merasakan Gabby tidak berjalan di sampingnya, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia menoleh dan mengerutkan keningnya, "Kamu kok tumben jalannya lambat banget?"
Garis wajah Michael yang halus, bola matanya yang berwarna hitam, dan sinar matahari yang menyinari belakang kepalanya membuat Gabby sesak. Dia mengedipkan matanya beberapa kali, menutup mulutnya, dan berlari kecil menghampiri Michael.
"Sorry, sorry, aku tadi tiba-tiba capek jalan." Ujar Gabby.
Tanpa mengulur waktu lagi, Michael langsung menggandeng tangan Gabby.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com