Sudah terlihat dengan jelas kalau Gabby terasa lelah dan bahunya terasa semakin sakit. Kekuatannya lama kelamaan menjadi lemah, dan perlindungan dirinya terlihat aneh. Berbeda dengan Jesslyn yang masih memiliki semangat membara.
Setelah tendangannya tidak berhasil mengenai bahu Gabby, Jesslyn melompat dengan tinggi lalu menendang dada perempuan itu.
Gabby pun tidak sempat melindungi dirinya dan merasakan tubuhnya terlempar ke belakang.
"Gabby!!"
"Anak baru!"
Semua teman-teman Gabby langsung berdiri dan berteriak.
Gabby jatuh terkapar di atas panggung. Wajahnya pucat, kening, pelipis, dan dagunya dialiri oleh keringat dingin. Perasaan nyeri yang berasal dari dadanya mulai bergerak menuju bahunya.
Melihat Gabby yang sudah terlihat tidak sanggup untuk berdiri, wasit langsung berlari ke arahnya. Pria itu melihat jam tangannya dan menghitung mundur, "Sepuluh, sembilan, delapan..."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com