Suara ponsel yang terus terdengar membuat Reva menghela napas. Apa orang itu tidak tahu tubuhnya sedang lelah? Tidak tahu juga kalau perutnya tengah lapar. Masih dengan kemalasan yang ada Reva mengangkat tanpa melihat siapa nama yang tertera di layarnya. Mulutnya masih asik makan, matanya melihat keseliling.
'Kasih tau saya kamu di mana, Reva.'
'Saya benar-benar gila sekarang.'
Reva tersedak, rasa-rasanya dia akan mati karena tak bisa bernapas. Salsa yang sedang asik makan sontak saja jadi panik. Buru-buru dia mengambil air, lalu membantu Reva untuk minum. Sambil membantu minum, Salsa dengan cekatan mengusap leher Reva.
"Kamu gapapa, Re? Yaampun, apa ga bisa kamu kalem sedikit? Kita lagi makan, bukan perang."
"Diminum dulu, atur napasnya."
"Ada apa sih?"
Salsa menoleh, dia mendapati Bima datang dengan wajah bingung. "Ini loh, Bim, masa iya makan aja sampai kesedak? Reva ini tingkahnya ada aja."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com