BRAK!
BRAK!
"Aduh!"
Suara gaduh dari arah depan membuat Reva menoleh. Apa iya siang hari ada hantu? Hantu apa yang berkeliaran. Perlahan namun pasti, Reva mendekat ke arah jendela. Nahkan benar, di depan sepi, tidak ada orang. Lalu tadi ... Reva bergidik ngeri membayangkannya.
"REVA!"
"REVA!"
Baru tiga langkah Reva menjauh dari jendela, suara nyaring sudah dulu terdengar. Kalau ini sih bukan hantu lagi, tapi pasangan jin! Reva berdecak, kenapa sih datang bertamu harus rusuh? Aps tidak bisa santai? Kurang ajar sekali tuan rumah tidak ada harga dirinya.
"Yang sabar ya, kuat-kuat kamu dengar gebrakan tak tau diri macam iblis di luar," ujar Reva sambil mengusap perutnya.
"Buka, Re, buka!"
Masih dalam mode bisu, Reva memutar kunci, lalu membuka pintu apartemennya. Dugaan Reva sangat tidak salah, kini di depannya berdiri seorang wanita yang tengah menggandeng lengan prianya. Panggil saja mereka Rega dan Almira.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com