Aroma harum nasi goreng yang menyebar membuat perut Rev semakin lapar. Semalam dia tidak banyak makan karena takut gemuk. Alhasil, saat hari masih pagi, dia langsung membangunkan Sean untuk membuat makanan. Sesekali terdengar suara nguap, terlihat juga Sean menggelengkan kepala demi menyadarkan dirinya dari rasa kantuk.
Dalam hati pasti pria itu dongkol, tetapi tetap saja dia manut saat dibangunkan bahkan secepat kilat tanpa bantahan. Entah harus senang atau sedih, tapi yang pasti perutnya sangat lapar, anaknya sudah memberontak meminta jatah sarapan.
"Kamu sabar dulu, jangan tendang perut Mummy, nanti tenaga kamu habis. Look! Daddy sedang masak nasi goreng, sabarlah sedikit," ujar Reva sambil mengusap perut buncitnya. Pergerakan anaknya di dalan perut memang sangat aktif, bukan lagi malam, sesuka hati dia akan bangun dengan memberi kode yaitu tendangan.
"Apa besar nanti kamu mau jadi atlet sepak bola? No! Kamu harus seperti Daddy kalau laki-laki."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com