"Apa anak saya sekecil itu?"
"Apa tidak bisa lebih besar? Kenapa lama sekali berkembangnya?"
Pertanyaan demi pertanyaan terus terlontar dari mulut Sean. Boleh saja mulutnya ngoceh, tapi tatapan matanya terus tertuju pada layar monitor. Pemeriksaa memang sedang berlangsung, Sean tampak gemas melihat bayinya di dalam sana. Rasanya dia ingin masuk, lalu menyuruhnya ke luar.
"Baru empat bulan, Pak, semua bertahap kok. Apa ini anak pertama?"
Sean mengangguk tanpa ragu.
"Tapi semuanya baik, tidak ada masalah. Tadi pun kita sudah mendengar detak jantungnya. Kalau Ibu sendiri, apa ada keluhan?"
"Makan dia banyak."
Siapa yang ditanya, siapa yang jawab. Reva melotot ke arah Sean. Kenapa harus ada sesi buka kartu? Apa dia tidak ikhlas memberinya makan? Tangan Reva yang bebas, dengan cekatan menyelusup masuk lalu mencubit pinggang Sean.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com