"Presiden Qian." Qiao Xi mengangkat alisnya. "Benar-benar membuat saya tertawa. Karena saya bisa menyerang anda, artinya saya cukup percaya diri. Anda menekan tombol bel pelayanan berkali-kali tapi tidak ada yang datang untuk mencari Anda. Mengapa Anda tidak memikirkan alasannya?"
Presiden Qian membelalakkan matanya.
Qiao Xi mencibir. "Hotel Fragrance mempunyai pelayanan yang sangat baik, jadi mengapa kali ini mereka mengabaikan Anda? Mengapa mereka memalingkan muka walaupun tahu saya sedang menyerang Anda?"
Dia melemparkan pisau itu dan bertepuk tangan. Kemudian, sekelompok orang masuk. Salah satu di antaranya adalah manajer Hotel Fragrance.
Manajer itu berjalan ke depan Qiao Xi dan berkata dengan hormat, "Nyonya Tua."
Qiao Xi melihat ekspresi kaget Presiden Qian dan berkata perlahan, "Hotel Fragrance adalah wilayah kakak ketiga saya. Tidak seorang pun akan peduli walaupun saya membunuh Anda."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com