Seperti yang Fabio inginkan, saat kembali ke kamar Fabio sudah menyiapkan sebuah gaun malam berwarna merah muda.
"Pakai ini, Sayang," pinta Fabio dengan menunjuk gaun menerawang itu.
"Ah, kau ini. Terlalu berlebihan kurasa," sebut Amanda.
"Kau menolak?" tanyanya lagi.
Amanda mengulas senyum. Dia merasa sangat malu jika harus menggunakan pakaian seperti itu.
"Bukankah kau sudah cukup terbakar nafsu hanya dengan melihat kulitku?" canda Amanda.
"Aish, masih saja banyak bicara," jawab Fabio.
Fabio menjadi kesal dan segera menariknya dalam pangkuan. Amanda sudah melepas jaketnya sehingga dia hanya mengenakan sebuah kaos tanktop berwarna hitam. Bahu putihnya terekspos sempurna oleh mata Fabio.
"Mengapa sulit sekali mengajakmu bermain?" lirih Fabio sembari menciumi pundak Amanda.
"Sulit? Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu? Aku selalu ada untukmu," jawab Amanda.
"Mengapa menggunakan gaun itu saja sulit?" desak Fabio lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com