Sore, Lucas mendekati Aza yang baru saja mandi dan main ponsel di atas ranjang. Dia sudah mengenakan piama seperti kebiasaan saat di rumah, dan katanya bahkan tidak ragu untuk keluar dari kamar begitu kalau nanti diundang makan malam di rumah ini.
Lucas pun hanya geleng-geleng kepala sebelum bertanya soal apa yang tadi siang Aleta risaukan.
"Hey…"
Lucas rebahan di sambaing Aza dan merebut ponselnya.
Seketika, GAME OVER! Dan itu membuat kening Aza berkerut-kerut marah. "Hey!" katanya.
"Kamu kenapa cemberut terus sejak Kakak ajak ke sini?" kata Lucas. Ponsel baru dikembalikan setelah itu.
"Aku? Siapa yang cemberut?"
"Tentu saja kau," kata Lucas. Dia ikut tiduran di sebelah Aza saat itu. "Siapa lagi yang kutanya. Tadi Aleta sampai khawatir denganmu. Baik kan dia? Kalian belum terlalu kenal tapi dia sudah perhatian."
"Jangan membuatku tertawa."
"Ayolah, kamu jujur saja…"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com