webnovel

Prolog

Azazel atau yang biasa disebut Azel saat ini sedang menatap ke arah langit-langit dari Neraka. Dia menatap selama beberapa saat sembari mengingat-ingat perjuangannya menembus Neraka dan akan kembali ke Dunia Fana.

Azel saat ini sudah berada di ujung atas dari Neraka dan hanya selangkah lagi menuju dunia yang sudah ia nantikan. Dunia yang membuatnya terbuang ke neraka dan Dunia yang sudah ia sangat nantikan untuk dihancurkan. Neraka di dunia ini terbagi menjadi tujuh bagian, dan masing-masing dari mereka memiliki para penjaga agar tidak ada yang keluar dari Neraka.

Sekarang, Azel telah mencapai Neraka tingkatan paling pertama atau paling awal karena ia sebelumnya sudah berjuang untuk naik dari Neraka dengan tingkat paling dasar, yaitu Doom Hell.

Di Neraka tingkatan pertama atau Evil Mirror Hell, merupakan sebuah bagian Neraka yang menjadi pintu masuk bagi seluruh jiwa dari makhluk mati. Umumnya mereka semua yang baru memasuki Neraka bagian ini akan dipaksa melihat seluruh kejahatan masa lalunya secara terus menerus sembari disiksa oleh nyala api yang mengerikan.

Bagian dasar dari Evil Mirror Hell adalah lautan magma yang memiliki luas tak berujung. Sejauh apa pun seseorang melihat, tidak ada yang pernah ia lihat selain lautan magma yang tak berujung, bahkan suhu di dalam sini bisa mencapai ribuan derajat Celcius. Jika seseorang yang tidak memiliki ketahanan api datang ke sini, maka ia dapat dipastikan akan langsung hangus seketika karena panasnya suhu dari Evil Mirror Hell.

Beberapa cipratan magma dari lautan magma tak berujung tersebut juga seringkali terlihat. Di dalam Neraka ini, hanya terdengar suara aliran dan cipratan Magma yang tidak kunjung berhenti dan terdengar tanpa henti. Beberapa jiwa orang mati juga sangat sering terlempar dari langit Neraka hingga akhirnya tercebur ke lautan Magma.

Azel tidak mengetahui yang terjadi di dalam lautan Magma, namun mengingat ini merupakan Neraka paling atas, jadi ada kemungkinan sedikit dari mereka akan dipindahkan ke tingkatan Neraka yang berbeda. Azel saat ini tengah mengenakan jubah hitam, serta sebuah topeng yang menutupi setengah wajahnya.

Tentu saja seluruh pakaian dan perlengkapan Azel memiliki ketahanan terhadap panas dan api sehingga efek panas dari Neraka tidak berpengaruh. Di langit-langit Neraka saat ini juga terlihat beberapa tanah melayang yang menjadi tempat pijakan Azel saat ini. Dengan kata lain, Azel sudah mencapai ujung Neraka dan tinggal sedikit untuk menuju ke Dunia Fana.

Neraka saat ini juga bisa dikatakan mirip seperti Gua yang sangat besar, karena ujung atas dari Neraka merupakan sebuah bebatuan padat. Tidak diketahui pasti bebatuan apa itu, namun jika dilihat dari posisinya, maka bebatuan tersebut sangat kokoh dan mampu menempel dengan kuat tanpa terjatuh sedikit pun ke arah cairan magma.

Azel masih menatap selama beberapa menit ke arah atas, yang tidak lain adalah peralihan dari Neraka menuju Dunia Fana. Sejak awal Azel telah memperkirakan jika dirinya akan dapat keluar Neraka dari bawah menuju atas. Hal itu disebabkan rasa dendamnya yang sangat luar biasa terhadap Dunia Fana, baik itu kerajaan yang dahulu telah membuangnya atau beberapa orang yang dahulu menjebaknya ke dalam suatu fitnah.

Azel menekan giginya serta mengepal tangannya dengan cukup keras.

"Aku akan melempar kalian ke Neraka, para belatung busuk!!" Ujar Azel dengan dipenuhi amarah.

Menurut Azel, suhu di Evil Mirror Hell cenderung lebih dingin dibandingkan Neraka lainnya, kecuali Frost Hell. Alasan utama Evil Mirror Hell memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan Neraka lain, karena letaknya yang berada paling atas atau dengan kata lain, Evil Mirror Hell merupakan Neraka awal. Frost Hell tidak masuk dalam hitungan karena suhunya yang benar-benar tidak logis.

Bahkan Azel sendiri sangat tersiksa di Frost Hell.

Tanah yang Azel pijak saat ini merupakan tanah melayang yang terdapat di langit-langit Neraka. Di tanah tersebut, ada sebuah batu berbentuk runcing yang mengarah ke bebatuan di langit Neraka.

Azel sedikit menatap ke arah bawah, tampak bayangan beberapa makhluk sedang berenang bebas di tengah laitan Magma. Jika dilihat dari siluetnya, maka siapa pun pasti akan mengetahui bila makhluk itu merupakan seekor ikan, tetapi dengan ukuran yang cukup besar.

"Ma'Silurus Magma Lord, Makhluk itu cukup menggemaskan untuk seekor ikan," Ujar Azel sembari memperhatikan siluet ikan tersebut.

Nama makhluk yang berenang di lautan Magma adalah Ma'Silurus Magma Lord, dan Azel mengetahui nama tersebut dari sistem yang ia miliki. Azel tidak akan membantah jika dirinya berhasil sejauh ini berkat usaha kerasnya dan bantuan dari sistem.

Azel sebelumnya pernah berhadapan dengan makhluk itu, tentu hal tersebut bukanlah masalah mengingat jarak kekuatan Ma'Silurus Magma Lord dan Azel cukup jauh. Makhluk itu memiliki ukuran yang sangat mirip dengan Ikan Lele, namun memiliki ukuran yang jauh lebih besar serta kemampuan cukup merepotkan jika orang lain menghadapi Makhluk itu.

Ma'Silurus Magma Lord juga sangat suka memakan para makhluk yang terlempar ke Neraka, lebih tepatnya jiwa mereka dan bukan tubuh Fana. Azel cukup beruntung karena ia langsung dimasukkan ke dalam Neraka dengan tingkat paling dalam. Walaupun di sana ada makhluk yang berkali-kali lebih mengerikan dibandingkan Ma'Silurus Magma Lord, tetapi makhluk itu cenderung pasif dan tidak agresif.

Karena bentuknya, Azel juga menganggap Ma'Silurus Magma Lord cukup menggemaskan dan sesekali ia terpikir untuk memelihara satu dari mereka. Memberi makhluk itu makanan jiwa adalah hal yang mudah bagi Azel, namun saat ini Azel dalam kondisi yang kurang tepat karena ia harus pergi ke Dunia Fana terlebih dahulu.

"Mungkin lain kali saja Aku memelihara salah satu dari mereka," Ujar Azel sembari memegang dagunya dan sedikit berpikir.

Tidak berselang lama, tiba-tiba sebuah layar virtual muncul diiringi dengan suara misterius. Namun Azel sudah mengetahui dari mana asal suara tersebut, dan layar virtual itu.

"Master, saya sudah menghitung jarak antara Dunia Fana dan lokasi Anda saat ini, detailnya akan saya tampilkan di layar," Ujar suara misterius tersebut.

"Baiklah ... Aku akan membacanya," Azel menjawab perkataan suara misterius itu.

[Jarak Master dari Dunia Fana dan lokasi saat ini adalah, 20.000 Meter]

[Menghitung perkiraan waktu tempuh ....]

[Berdasarkan kecepatan Master, perpindahan dunia, dan faktor lainnya, waktu yang dibutuhkan berkisar 6 jam]

Azel sedikit memasang ekspresi masam ketika melihat bahwa waktu tempuh yang diperlukan adalah enam jam. Azel juga menyadari bahwa semua hal tersebut disebabkan banyak faktor.

Tentunya Azel tidak boleh mengeluh tentang hal tersebut karena saat ini Azel tinggal satu langkah lagi menuju Dunia Fana.

"Enam jam ..." Ujar Azel dengan suara datar.

"Jika dibandingkan waktu tempuhku dari Neraka lainnya menuju atas cukup jauh lebih lama, namun Aku cukup beruntung bahwa waktu tempuhnya tidak lama,"

Azel memperkirakan jika waktu tempuh antara lokasi saat ini dengan Dunia Fana hanya berkisar dua jam, namun perkiraan Azel cenderung meleset dan faktanya berbanding cukup jauh.

Sebuah bayangan oranye kemudian muncul di samping Azel. Bayangan tersebut berjarak sekitar 200 Meter dari lokasi Azel dan dia tidak berpijak, melainkan melayang. Azel hanya menatapnya dengan tatapan intimidasi walaupun hanya sekilas.

"Penjaga Evil Mirror Hell ya, sepertinya dia tidak ingin menghentikan diriku," Azel merasa jika dirinya tidak akan dihentikan oleh para penjaga seperti sebelumnya.

Azel saat ini memakai lima cincin yang masing-masing terpasang di kelima jarinya. Di jari kelingking, terdapat sebuah cincin berwarna hijau yang ia dapatkan dari sebuah tingkatan Neraka sebagai hadiah mengalahkan penjaga dan merampas kekuatan mereka. Dengan kata lain, Azel saat ini telah memiliki lima kekuatan penjaga Neraka.

Tentu saja Azel tidak ingin serakah, karena hal itu dapat merusak ekosistem Neraka yang akan berpengaruh buruk terhadap kelangsungan Neraka. Azel saat ini menatap ke arah cincin di jari kelingkingnya yang terlihat masih menyala bagaikan sebuah lampu.

"Master apakah anda ingin menggunakan Kekuatan dari Guardian of Silva Hell?" Suara misterius bertanya.

Suara misterius yang sering terdengar merupakan suara sistem yang dibuat sendiri oleh Azel menggunakan beberapa item dari Neraka bagian terdalam.

"Tidak perlu," Azel menolak dengan perkataan sistem.

"Saya mengerti, Master," Suara sistem tidak memaksakan kehendaknya dan memilih untuk menurut kepada Tuannya, yaitu Azel.

Azel saat ini mengumpulkan energi merah yang berada di kedua tangannya hingga muncul aura berwarna merah gelap di kedua tangannya. Aura tersebut merupakan salah satu sihir milik Azel yang mampu memperkuat fisiknya, terutama bagian tangan.

Di depan Azel saat ini ada sebuah batu runcing yang mengarah ke langit dari Neraka. Azel sedikit menyipitkan matanya, lalu ia mulai menempelkan kedua tangannya yang terbuka lebar ke arah batu tersebut.

Azel bersiap memanjat dengan kecepatan cukup tinggi. Jika tidak ada faktor lain yang menghalangi, Azel akan mampu menempuh jarak 20.000 Meter hanya dalam satu hingga dua menit.

Azel menatap ke arah atas, lalu ia tersenyum dengan sangat lebar.

"AKU AKAN KEMBALI, HAHAHAHAHAHA!!!!!!!" Azel berteriak cukup keras hingga suaranya bergema di Neraka saat ini.

Bahkan, Ma'Silurus Magma Lord yang sebelumnya berenang di permukaan, tiba-tiba langsung menyelam ke dasar Magma setelah mendengar suara Azel. Tentu saja setiap makhluk memiliki insting untuk bertahan hidup, dan Ma'Silurus Magma Lord juga memilikinya.

Mereka memilih untuk menjauh dibandingkan mati sia-sia terkena suatu bahaya yang mengerikan.

Tidak berselang lama, Azel langsung memanjat ke arah atas dengan kecepatan tinggi.

"DUNIA FANA, AKU DATANG!!!!!"

Jika suka, jangan lupa untuk Review, Komen dan simpan di Library atau Gift Power Stone!

Terima kasih telah membaca!

Fallen_Tearcreators' thoughts
Chapitre suivant