webnovel

E = I

Mood Eve hari ini sangat baik bahkan ia bangun pagi-pagi dan memasak nasi goreng untuk bekalnya.

" kamu sarapan pagi?" ibunya heran karena Eve tidak biasa sarapan karena perutnya sering mulas.

" tidak. aku membuat bekal untuk Tama" dan tentu saja bukan Tama, itu hanya alibi Eve.

" ah...temanmu Tama itu" ibu Eve mengingat ingat Tama. Eve hanya mengangguk membetulkan.

" baiklah. Aku berangkat"

"hati-hati"

***

Eve telah sampai di depan ruang kelasnya, ia mengintip perlahan kedalam melihat situasi setelah dirasa aman ia masuk lalu memeriksa disekitar halaman kelasnya memastikan bahwa ia benar-benar sendiri. lalu ia mengeluarkan kotak bekalnya dan menaruhnya di meja Julian dengan note bergambar hati. Eve menatap penuh haru karyanya lalu melesat pergi dari kelas. ia tidak mau dicurigai jika ia tetap berada dikelas.

entah apa hari ini hari keberuntungan Eve tepat setelah ia pergi Julian masuk ke kelas. Ia menatap penuh pada kotak makan dimejanya.

" dimasak dengan penuh cinta? I? " Julian membaca isi note diatas kotak makan tersebut. dia tidak terlalu ambil pusing lalu menikmati nasi goreng itu. " tidak buruk"

" wah..wah seorang Julian membawa bekal?" candaan seseorang yang baru masuk.

" menurutmu begitu Yo?" kekeh Julian.

" hahaha..dari siapa?" tanya Rio.

" entahlah..mungkin salah satu penggemarku berinisial I " jawab Julian cuek

" I? Iriana? dia kelas sebelah. wah dia cantik sekali kau tau"

" tidak tau dan tidak peduli" Julian acuh tak acuh membuat Rio jadi greget sendiri.

" terserah deh. kau pasti nyesel kalo tau Iriana seperti apa" merasa diacuhkan Rio berjalan ke mejanya dengan menggerutu.

***

kantin sekolah nampak ramai sesak dengan jiwa2 kelaparan yang mengantri. Eve meminum jusnya sambil senyum2 gak jelas. Tama disampingnya hanya menatapnya ngeri.

" ada apa dengan temanmu?" tiba2 Rio datang mengagetkan Tama.

" Astaga. Kau mengagetkan! entahlah dari tadi ia mengacuhkanku sambil tersenyum seperti orang gila" Rio menatap Eve prihatin lalu kembali berbincang dengan Tama seperti para gadis yang bergosip.

" kau tau Iriana kelas sebelah? Sayang sekali bung gadis cantik itu juga menyukai laki2 seperti Julian"

" Oh ya?" Tama melirik Eve yang terlihat seperti tak peduli. " bagaimana kau tau?"

" pagi ini Julian mendapat kotak bekal dari Iriana yang terang2 an menulis inisialnya. Wah sungguh langkah yang tegas" Rio bercerita dengan menggebu-gebu. Senyum Eve hilang begitu mendengar ucapan Rio. hal itu tak luput dari penglihatan Tama. Ia menyeringai mengetahui sahabatnya cemburu namun ia tak tau bahkan lebih dari cemburu.

" wah kalau begitu fans Julian yang lain akan sulit menandinginya" bagai menabur garam diatas api kata-kata Tama membuat Eve emosi.

" Yak! kalian ini apa tak ada kerjaan lain? jangan bergosip seperti seorang gadis kalian tidak akan dapat pacar tau" teriak Eve pada mereka berdua lalu pergi sambil mengomel tidak jelas.

" ada apa dengannya?" Rio menatap Eve aneh bercampur kesal karena Eve mengatainya seperti seorang gadis. sedangkan Tama tertawa terbahak bahak melihat tingkah Eve.

***

Eve menghentak hentakkan kakinya kesal. ia terus menggerutu disepanjang koridor.

" dasar mereka bodoh. bagaimana bisa menyimpulkan itu Iriana. tentu saja ini bukan salahku kan. apa mereka tidak belajar bahasa inggris" Eve terus menggerutu tanpa memperhatikan jalannya. gerutuannya terhenti saat dia merasakan telapak tangan seseorang di dahinya. ia menoleh dan membeku mendapati seseorang disampingnya.

" kau bisa melukai dahimu, gadis kucing"

note :

hayo..pasti tau dong tangan siapa diatas?

oya maaf penulis gak bisa up setiap hari karena keterbatasan imajinasi 😅

kalau ada saran komen atau kalo suka boleh dikasih bintang hehe..see u😊😊😘