webnovel

My First Love Has Amnesia

Histoire
Terminé · 92.6K Affichage
  • 386 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Di tengah masalah hidupnya yang sedang sulit-sulitnya, Luna mendadak mendapat tawaran yang gila. Dia diminta bantuan oleh pihak keluarga dari mantan kekasihnya saat SMA. Pria bernama Rafael itu ternyata mengalami kecelakaan mobil parah, sehingga membuat pria yang kini telah menjadi CEO sukses itu mengalami kehilangan ingatan. Apakah yang akan terjadi kalau Luna menerima tawaran itu demi menyelesaikan masalah hidupnya? Mampukah dia tetap berkomitmen menganggap ini sebagai sebuah pekerjaan, atau justru perasaannya malah ikut bermain di tengah jalan? Membuat tak hanya ingatan Rafael yang kembali, namun juga perasaan mereka yang telah lama terkubur? BACA JUGA SEQUELNYA: The CEO and His First Love

Chapter 1Sebuah Undangan Misterius

'Apa yang harus kulakukan sekarang? Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak ini?'

Luna tertunduk sambil memandangi kertas yang diberikan oleh pihak administrasi rumah sakit. Di mana di dalamnya tercatat rincian biaya rumah sakit dari ayahnya yang kini tengah dirawat karena penyakit kanker hati yang dideritanya.

Padahal semua normal pada awalnya. Karena ayahnya juga bekerja di luar kota, sehingga itu sebabnya mereka sampai tak tahu kalau ada yang tidak normal dengan sang kepala keluarga. Kalau ternyata diam-diam beliau menderita penyakit mematikan ini tanpa memberi tahu keluarga yang hanya bisa dikunjunginya sekali sebulan.

Hingga akhirnya pertahanan beliau runtuh sekitar dua bulan yang lalu. Saat beliau tumbang di tempatnya bekerja, lalu akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Lantas setelah menjalani perawatan selama dua minggu di sana, keluarga pun memutuskan untuk memindahkannya dari Medan ke Jakarta.

Namun masalah terus saja datang.

Setelah melewati rangkaian perawatan seperti operasi kecil dan cuci darah, nyatanya penyakit itu tetap tak bisa dihentikan. Selnya terus saja menyebar, sehingga membuat beliau harus sering menetap di rumah sakit. Yang tentu saja membutuhkan cahaya yang mahal.

Sekarang mereka harus menyiapkan kemoterapi yang ke sekian kali. Namun masalahnya uang asuransi dan tabungan mereka terus saja terkuras. Dan dalam kondisi ini, Luna takut mereka tidak akan bisa bertahan di tengah krisis.

'Aku harus mencari sumber uang yang lain.'

Namun masalahnya dari mana? Ketika nyatanya dia adalah seorang anak tunggal yang hanya bekerja sebagai seorang penyiar radio dengan gaji yang kecil? Sementara Ibunya juga tidak mempunya sumber pendapatan, mengingat beliau hanya bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Solusi apa yang harus dia cari selanjutnya?

Sebenarnya mereka punya beberapa kerabat. Namun sayangnya keadaan mereka tidak jauh berbeda dari mereka. Luna terdiri di sekitar keluarga yang hidup sederhana, sehingga tak ada sumber dana yang bisa diharapkan dari mereka.

'Bisakah muncul keajaiban seperti hujan uang? Karena sepertinya hanya itu yang bisa membantuku sekarang.'

Luna mendesah sambil menundukkan wajahnya dalam-dalam. Benar-benar berada di titik yang bingung.

Di saat itulah, secara tiba-tiba terdengar langkah mendekat kepada dirinya. Luna sedikit tersentak ketika seseorang menepuk salah satu pundaknya dengan pelan. Menemukan seorang wanita yang berpakaian sangat formal. Dia mengenakan setelan jas, lalu menyanggul rambutnya. Belum lagi dengan kacamata hitam yang berada di matanya. Sekilas membuat Luna merasa seperti tengah berada di dalam film dengan genre detektif.

"Selamat siang, Nona Luna Diandra."

Luna langsung kaget ketika namanya dipanggil. Padahal dia tak mengenal orang ini. "D-Dari mana Anda tahu nama saya."

"Akan saya jelaskan nanti, namun…." Luna baru menyadari kalau sejak tadi wanita itu memegang ponsel. Benda itu lantas diulurkan pada gadis itu. "Silakan angkat panggilan ini dulu. Ada seseorang yang ingin bicara dengan Anda?"

Luna mengernyitkan dahinya. "S-Seseorang siapa?"

Namun dia tak menyahutinya sama sekali. Terus mengulurkan ponsel tadi pada Luna.

"Bagaimana saya akan bicara dengannya kalau saya nggak kenal—"

Luna mengatakan itu tapi tetap mengambil ponsel itu. Di mana di detik selanjutnya dia terdiam. Saat dia membaca nama yang tertulis di layar. 'Nyonya Abraham' itulah yang tertulis di sana.

'A-Abraham? I-Ini kan nama keluarga….'

Luna tak menyelesaikan pemikirannya itu. Secara alami dia meletakkan ponsel itu ke telinganya. Dia merasakan bagaimana penasaran memenuhi pemikirannya.

"H-Halo?"

'Akhirnya kamu mengangkat panggilan ini. Bagaimana kabar kamu? Kamu masih mengingat suara ini kan, Nona Luna?'

***

'Saya ada di kafe di dekat sini. Ikutlah dengan asisten saya itu – namanya Ratna. Ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu.'

Luna bahkan tak yakin apa yang membuatnya memutuskan untuk mengikuti ucapan dari wanita itu. Entah karena rasa penasaran di dalam dirinya, entah karena ada semacam harapan untuk masalahnya. Namun yang jelas dia putuskan untuk mengikuti ucapan dari wanita itu.

Omong-omong siapa wanita itu? Kenapa Luna sangat terkejut saat tadi melihat nama keluarganya?

Memikirkan ini membuat Luna mendesah panjang. Dia jadi teringat kejadian sekitar sebelas tahun yang lalu, yang menjadi saat terakhir mereka bertemu. Saat wanita itu mencegatnya di tengah perjalanan pulang dari sekolah. Dengan angkuh memandangnya.

'Saya dengar kamu itu pacar dari anakku, Rafael. Apa benar?' Luna ingat saat dengan angkuhnya beliau berkata begitu. 'Mulai dari sekarang sebaiknya kamu memutuskan hubungan dengannya, karena aku nggak suka anakku berpacaran di saat-saat penting di dalam hidupnya. Selain itu… dia itu layak untuk menikah dengan gadis yang memiliki kedudukan dan martabat yang setara dengan keluarga kami. Bukannya anak dari karyawan rendahan seperti dirimu.'

Luna ingat betapa sangat terpuruknya dia saat mendengar hal itu. Dia menangis semalaman, lalu di hari selanjutnya langsung memutuskan hubungannya dengan sang mantan kekasih yang merupakan cinta pertamanya. Tanpa penjelasan lebih lanjut, karena Luna sudah sangat terhina waktu itu. Dia sudah begitu lelah dan pesimis dengan hubungan ini, sehingga hanya perlu diakhiri secepatnya.

"Kita sudah sampai, Nona."

Luna tersadar dari lamunannya begitu mendengar suara Ratna. Lantas akhirnya kembali hanya mengikuti saat dia dituntun ke dalam kafe. Katanya di sanalah Alberta Abraham, ibu dari mantan kekasihnya itu menunggu.

'Sebenarnya aku tak mau menemuinya. Apa gunanya dia tiba-tiba mencariku dengan cara seperti ini, ketika kami bahkan hanya bertemu sehari seumur hidup. Namun… aku terlalu putus asa dengan keadaan keluarga kami. Jadi siapa tahu saja ini bisa menjadi sumber uang untukku, mengingat… kelurga mereka benar-benar kaya. Bahkan tak hanya Papanya – Daniel Abraham – saja yang telah memiliki perusahaan besar yang bergerak di bidang properti, Rafael sendiri juga mengikuti jejak dari orang tuanya itu. Kabarnya sekarang dia juga menjadi CEO untuk sebuah perusahaan IT.'

Lagi-lagi Luna tersadar, saat dia diajak Ratna menuju sebuah meja yang terletak di lantai dua, tepatnya di sudut ruangan. Di mana tempat itu cukup terpisah dari yang lain serta ada tulisan VIP di sana. Sehingga siapapun yang menempatinya bisa berbicara dengan tenang tanpa khawatir akan didengar orang lain.

'Kenapa ya dia mengajakku bertemu di sini?'

Hingga akhirnya Ratna menghentikan langkahnya, yang membuat Luna juga berhenti. Dia kemudian memandang ke depannya. Menemukan seorang wanita paruh baya dengan pakaian serba glamor dan mahal yang masih memberi tatapan yang sama dengan sepuluh tahun yang lalu. Tatapan yang minim apresiasi, bahkan terkesan merendahkan.

"Akhirnya kita bertemu lagi. Senang bertemu denganmu, Nona Luna."

Sayangnya Luna tak bisa mengatakan hal yang sama. Di otaknya kini teringat lagi perlakuan kurang menyenangkan yang dia terima dulu. Karena kenangan soal itu sejujurnya tak jauh berbeda dengan yang terlihat di depannya sekarang.

'Bagaimana mungkin dia masih terlihat sama? Usianya tak jauh berbeda dengan Ibuku, tapi dia terlihat awet muda. Mungkin ini adalah khasiat dari perawatan serba mahal yang dia terima kali ya?'

***

Vous aimerez aussi

DISANTET MANTAN

safitri, gadis desa yang berparas cantik dan berpendidkan tinggi, hidupnya mulai di kepoin oleh tetangganya setelah dia lulus dari kuliah. mulai dari ditanyain 'kapan kawin?' sampai dengan di jodohkan. akhirnya, dia memilih menikah dengan seorang pemuda biasa yang telah berhasil menaklukan hatinya yang bernama nafi, pemuda itu baru pulang merantau dari malasyia. namun siapa sangka ujian pernikahan sangat cepat menghampiri mereka , mereka tidak dapat merasakan hangatnya bulan madu. safitri dinyatakan posistif hamil saat memasuki bulan kedua pernikahan, namun kehamilannya sangat lah janggal, dia tidak bisa menelan makanan sedikitpun, hidupnya bergantung pada air infus yang masuk ke urat nadinya. hari demi hari penyakitnya tambah aneh, tiba-tiba matanya tidak bisa melihat, bahkan kedua tangan dan lidahnya menyerupai ular kobra. akhirnya nafi, memilih mengobati safitri lewat dunia perdukunan, ternyata setiap dukun memiliki ritual yang berbeda-beda untuk mengobati pasiennya. ada dukun yang mengeluarkan banyak paku dalam kepala, mengeluarkan jarum dalam telur ayam, ada dukun yang membakar kemenyan dan membutuhkan ayam jantan berwarna hitam. semua syarat dipenuhi oleh nafi. namun safitri justru semakin lemah, dia bahkan sampai pingsan saat dimandikan dengan air kembang. “tolong jangan bunuh aku, aku harus tetap disini tidak boleh pulang”. Safitri menjawab dengan suara seperti nenek tua. “kenapa kamu harus disini, disini bukan tempat mu”. Yahman masih adu mulut dengan jin itu. “ kalau aku pulang, ayah ku akan menyiksaku. Aku akan dihukum, akan diikat dan tidak dikasih makan”. Hiks hiks hiks jin dalam badan safitri menangis memelas kepada yahman. penerawangan antara para dukun pun berbeda - beda, ada yang mengatakan kalau safitri disantet oleh tetangganya sendiri. dukun terakhir mengatakan kalau safitri di santet oleh mantannya sendiri. dukun yang manakah yang harus nafi percaya? apakah benar safitri disantet oleh mantannya? safitri tidak pernah bercerita pada nafi soal mantannya.

anfeili_hanafiah · Histoire
Pas assez d’évaluations
32 Chs

Seluruh Desa Makmur Setelah Mengadopsi Seorang Gadis Keberuntungan

Peluncuran buku baru! "Harta Karun Kecil Beruntung dari Keluarga Petani: Melampaui Batas". Semua investor diundang! Deskripsi Singkat: (Kelahiran Kembali+ Bertani+Gua Ajaib+Menghina Orang Menjijikkan+Menjadi Kaya) Jiang Sanlang menemukan bayi perempuan di bukit, dan membesarkannya sebagai putri kandungnya. Tak lama setelah itu, istrinya yang mandul hamil anak kembar. Kemudian, keluarga Jiang dibanjiri keberuntungan, bertahap memulai jalan menuju kekayaan dari keadaan tanpa uang sepeser pun. Semua warga desa iri dengan keberuntungan keluarga Jiang dan ingin mendapatkan bagian dari keberuntungan si Anak Peri kecil. Yingbao melambaikan tangannya yang mungil: Ayo semua, mari kita tanam emas dan Xue'er. Saya jamin kalian akan memiliki cukup makanan untuk satu tahun, menjadi kaya dalam dua tahun, dan mencapai puncak hidup dalam tiga tahun. Pada akhirnya, semua warga desa memang menjadi kaya, sangat membuat iri desa-desa lainnya. Lalu suatu hari, keluarga yang meninggalkan bayi perempuan itu datang ke keluarga Jiang untuk menuntut anak mereka kembali. Seluruh desa marah, tinju siap di depan pintu: Bah! Orang-orang tak tahu malu berani mencuri anak, seharusnya mereka mencicipi pukulan dulu. Yingbao meninggal, lalu bereinkarnasi. Dia tak pernah membayangkan bahwa dia sebenarnya adalah 'karakter buangan' dari sebuah cerita, dan semua pengalamannya dikondisikan untuk mendorong alur cerita. Dalam kehidupan ini, Yingbao bertekad untuk menjauhi tokoh utama wanita dan karakter pendukung, menghindari semua drama alur cerita. Dia bercita-cita membawa orang tua angkatnya dan saudara-saudaranya ke kehidupan yang baik, membangun rumah yang makmur.

For a long time · Histoire
5.0
543 Chs
Table des matières
Volume 1

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN