webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
386 Chs

Pertandingan Final dan Cerita Tak Tersampaikan 1

-Moirai Valentine-

Volume 2 : Lakhesis, Conneching thread.

-----------------------------------

Maura memasangkan jeket hangat untuk putrinya, cuaca cukup berangin lembut, tapi terlalu dingin untuk anak kecil berusia enam tahun berada di luar.

"Kau yakin tidak ku temani?"

Eric membuka suara. Laki-laki itu membuka pintu kamar dengan tiba-tiba.

Maura memutar matanya bosan. Sementara lengannya mengepang dua rambut sang putri.

"Kami bukan anak kecil." Maura bergumam pelan.

"Ya ... aku tau. Mana ada anak kecil punya anak kecil," gumam Eric asal.

Brukk!!!

"Awww!! Shitt!!" Eric mengumpat tertahan ketika sebuah bantal melayang menghantam wajahnya.

"Jaga bicaramu. Aku pergi dengan Luna, jangan mengadu macam-macam."

Luna mengajaknya keluar tiga hari yang lalu untuk menonton pertandingan liga besar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com