Kembali ke kamar Shika dan Jia.
"Kamu tega, Yang!! Aku nggak nyangka ternyata kau selama ini sekejam ini hiks hiks... huhuhu."
Jia tiba-tiba menangis meraung-raung.
"Aku tak tahu itu milikmu, Yang. Aku nemu 'itu' nyangkut di jendela kamarku," ucap Shika, lembut. Ia masih bingung dengan situasi ini.
"Kau pasti bohong!! Kau pasti sudah mencurinya dan mengguna-gunaiku, 'kan? Ayo cepat ngaku!" bentak Jia pada pria yang belum genap 3 jam menjadi suaminya itu.
"Sumpah demi kumis kakek, aku nggak nyuri itu, Yang!"
Shika masih berkilah sambil mengacungkan dua jari telunjuk dan tengahnya.
"Semua bukti mengarah padamu, Takahashi-san. Aku menemukan barang bukti di dalam lemarimu. Kau pencuri celana dalamku! Lalu, kau mengguna-gunaiku dengan itu, 'kan?!" teriak Jia frustrasi.
'Aelah, nyesel aku nyimpen tuh CD. Kata Shino mungkin itu CD unique yang dapat mendatangkan keberuntungan. Eh, tak taunya CD nya Jia yang terbang saat dijemur. Kami-sama!! Apa yang harus aku jelaskan??' batin Shika.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com