Ryushin juga sebenarnya tahu jika tidak ada hal semacam itu. Tapi, dia merasa cukup tenang karena papanya ada di sampingnya saat ini. Ryushin langsung memeluk perut Jangjun yang kini duduk di sebelah kanannya.
"Ah, kenapa papa merasa sangat rindu dengan sikapmu yang seperti ini ya, Shin?" ucap Jangjun, lirih. Dia sambil merengkuh tubuh kurus putranya.
"Maksudnya rindu bagaimana, Pa?"
"Iya, soalnya kamu bersikap seperti orang yang dewasa biasanya. Papa bahkan merasa terkadang kamu lebih dewasa daripada papa. Kamu tumbuh terlalu cepat selama ini, Sayang. Jadi, papa merindukan putra papa yang manja seperti ini."
"Kalau saja kita tidak sedang berada di pesawat begini, Ryushin juga tidak akan merengek-rengek seperti bocah begini, Pa. Shin harap teman-teman dan musuh-musuhnya Shin tidak ada yang tahu jika Shin sangat takut naik pesawat dan ketinggian. Mana mabuk perjalanan terus lagi. Ini sungguh memalukan."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com