Tubuh Jiang Tingxu sudah bertahan sampai batasnya. Jangankan menghindar berjuang, ia sama sekali tidak bisa bergerak. Ia hanya bisa memegang erat pakaian pria itu agar tidak jatuh.
Menyebalkan sekali!
Entah situasi ini sudah berlalu berapa lama, akhirnya Mo Boyuan melepaskan tautan bibir mereka. Mata Jiang Tingxu terlihat memerah. Suasananya terasa sangat ambigu. Suhu di dalam ruangan terasa semakin panas dan kering.
Jiang Tingxu akhirnya mendorong pria itu dan langsung melangkah menjauh sambil mengutuk, "Mo Boyuan, kamu bajingan!"
Namun, pria itu jelas tidak peduli. Saat ini, dia tidak peduli dirinya disebut bajingan atau mesum, baginya semua kata-kata itu terdengar seperti pujian dari seorang wanita kepada pria.
Namun, di situasi apa pun ia akan terus menggodanya, "Sayang, jika aku bajingan, lalu kamu apa? Istrinya bajingan?"
Dalam sekejap, mata Jiang Tingxu menatap Mo Boyuan lagi dengan tajam, "Kamu, Mo Boyuan. Bisakah kamu pergi sekarang?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com