Mungkin kalau boleh jujur. Ali, sebenarnya sangat malas dengan permintaan saudari kembarnya, tetapi di sisi lain Ali mana tega menolak permintaanya. Walau sebenarnya tubuh Ali sudah sangat lelah dan butuh sekali kasur untuk rebahan.
Tak apalah! Nanti setelah sampai di kamar Aisyah lagi, Ali akan tidur di kasur lantai yang telah disediakan di semua kamar, oleh kedua orang tua mereka.
"Cari apa, Al?" tanya mamah yang sedang menonton TV.
"Ini, mah aku cari ponselnya Aisyah, katanya ditaruh di sini, mah." Ali celinggukkan mencari keberadaan ponsel kembarannya.
"Ouh ponselnya Aisyah. Itu, mamah taruh di atas meja."
"Haduh! Kok aku sampai enggak lihat ya, mah." Ali mengusap wajahnya menandakan kalau penglihatan dia enggak terlalu fokus dengan benda yang ada disekitarnya.
"Iya enggak apa-apa kali, Al. Namanya juga manusia, jadi wajar saja."
Ali tak menjawab ucapan dari mamahnya. Langsung saja dia mengambil ponsel milik Aisyah lalu dibawa ke kamar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com