Suasana ruang santai sekarang sudah sangat ramai, pasti akan semakin ramai dengan adanya kehadiran Lisa di tengah ketiga laki-laki yang sedang memperebutkan pemain sepak bola yang menurut mereka tendangan bolanya tidak sesuai yang ada dalam pikiran mereka.
"Kiri ... kiri ... kiri, eh malah dibelokin. Ini gimana sih yang main jelek banget," gerutu Dito.
"Sabar kali, bang!" Lisa datang dengan membawa bantal dari kamar.
"Enggak bisa sabar, Lis! Mereka itu 'kan sudah profesional tapi masa gitu aja enggak bisa baca arah bola sih." timpal Arman yang sangat kesal dengan pemain sepak bola.
"Iya udah sih kalau enggak suka dengan permainan mereka kenapa masih ditonton, bang, kak?" ucap Lisa santai sambil memijat pelipis.
Heran banget dengan laki-laki yang sangat gemar menonton sepak bola. Pemain yang diturunkan untuk main dilapangan pasti pemain yang terbaik dari yang terbaik. Para pemain itu pasti bisa baca permainan yang ada di depan mata mereka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com