***
"Ini dinner yang indah," ujar Aletta sembari melihat pemandangan yang terlihat dari kaca besar. Gadis itu tak henti-hentinya tersenyum. Membuat dada Arkhano terus berdebar, gugup untuk persembahannya yang lain untuk Aletta.
Arkhano memutar gelas sembari memandangi gadisnya yang jauh lebih indah, tak terhingga, daripada pemandangan kota di bawah sana. "Syukurlah kalau kamu menyukainya."
"Bersama denganmu selalu indah, Arkhano," ujar Aletta yang tiba-tiba menoleh padanya, membuat napas Arkhano tercekat sesaat. Pria itu mengulum senyum. Dia meletakkan gelas berisi anggur putih yang tinggal setengah di meja makan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com