webnovel

Perasaan Kinan

Kinan menatap bayu dengan sangat dalam, kinan berani menatap bayu seperti itu karena tahu bayu dalam keadaan tidak sadar.

Mendengar bayu mengatakan bahwa kinan juga sebenarnya memiliki perasaan yang sama dengan bayu, kinan menjadi berpikir lebih dalam.

"Apa itu benar???? apa yang bayu katakan tentang perasaanku itu benar???? aah itu tidak mungkin".

Kinan kembali menatap bayu, Dia seperti ingin memastikan apa yang bayu katakan itu benar, apa perasaannya pada bayu selama ini adalah cinta?????.

Bayu hanya diam dan menatap kinan dengan tatapan kosong, kesadarannya benar-benar di atas awan, antara sadar dan tidak dia hanya berusaha untuk bertahan duduk dan memandang kinan saja.

Kinan kemudian meraih tangan bayu dan menempatkan telapak tangan bayu di pipinya, saat itu juga kinan langsung merasakan ada yang terjadi di dalam hatinya, perasaannya terasa sedikit aneh, dia belum tahu perasaan seperti apa itu.

Kemudian kinan terus memastikan dengan mendekatkan wajahnya pada bayu, dan menutup matanya, tanpa kata-kata kinan terus mendekat hingga disaat bibirnya akan bersentuhan dengan bibir bayu, dia membuka matanya dan melihat mata bayu dari jarak yang sangat teramat dekat.

Dia terkejut karena bayu membalas tatapannya secara tiba-tiba, disaat kinan tahu bahwa bayu sedang tidak dalam keadaan sadar, namun yang terjadi saat itu bayu bersikap seolah dia tahu apa yang sedang kinan lakukan.

Mata mereka beradu dan saling memandang dengan sangat dalam, dan detak jantung kinan benar-benar menderu sangat kencang bahkan seperti akan meledak.

Belum sampai bibir mereka saling bersentuhan kinan segera menarik tubuhnya dan bergerak mundur menjauh dari bayu, namun bayu menahannya dan berbalik bayu yang sekarang mendekat pada kinan, dia menahan kinan dengan sangat kencang sampai kinan merasa kesakitan.

"Bayu lepas,,, ini tidak benar".

Kinan meminta bayu untuk melepaskan genggaman tangannya yang sangat kencang di lengan kinan.

"Apa kamu sedang memastikan perasaanmu padaku???? lalu apa hasilnya???? apa yang kamu rasakan tadi???? apa yang aku katakan itu benar????".

Bayu mengatakan itu dengan kesal, karena dia marah dengan kinan yang terus menghindari dan menyangkal perasaannya sendiri.

Kinan kemudian melepaskan tangan bayu dan lari masuk ke kamarnya.

Di dalam kamar kinan langsung masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahnya.

"Apa yang telah aku lakukan???? apa sebenarnya perasaan ini??? kenapa aku menjadi seperti ini??? lalu bayu,,, apa dia menyadari apa yang baru saja terjadi??? apa besok dia akan mengingat semua yang aku dan dia bicarakan malam ini???".

Kinan menangis di kamar mandi, dia betul-betul merasa bersalah pada dirinya sendiri karena telah memastikan sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan.

Dia terus menyangkal perasaannya kepada bayu, dan tidak mau mengakui apa yang ia rasakan.

fakta yang terjadi sebenarnya saat kinan mendekatkan wajahnya pada bayu dan saling menatap, hati kinan yabg terdalam seperti berkata "Ya aku memiliki rasa itu, rasa yang di sebut dengan Cinta, dan cinta yang ku miliki itu untuk Bayu".

"Tidak,,, aku tidak mungkin mencintainya,,, aku tidak mungkin memiliki perasaan itu, dia sahabatku, dia temanku, aku dan bayu tidak mungkin memiliki perasaan seperti itu".

Kinan duduk lemas di lantai di kamar mandi dengan tangisannya yang semakin menjadi karena dia telah menyadari bahwa sebenarnya selama ini dia mencintai bayu sahabat sejatinya.

Kinan sering gelisah saat bayu tidak bersamanya, kinan cemas saat bayu terus sulit di hubungi, kinan khawatir saat tidak bisa melihat bayu bahkan hanya 1-2 hari saja.

Dan saat semua perasaan itu ia rasakan dulu, dia tidak pernah menyadari bahwa itu adalah sinyal cinta yang sudah dia rasakan sejak lama.

"Apa yang sebenarnya aku lakukan selama ini??? apa sebenarnya yang ada di dalam hatiku??? kenapa aku menjadi sangat tidak berpendirian terhadap perasaanku sendiri????".

Kinan membenci perasaan yang terus berubah-ubah di dalam hatinya.

Malam semakin menelan kinan dalam kegundahannya. Setelah lama meluapkan perasaannya di kamar mandi, kemudian kinan mengganti pakaian dan mencoba untuk tidur, berharap bayu tidak akan menyadari apa yang terjadi malam itu karena pengaruh alkoholnya.

Di ruang tengah, bayu tidak menyadari ada air mata yang jatuh di pipinya, dia mengusap air matanya dan bangkit dari sofa dan menuju dapur.

Bayu yang mabuk berusaha menyadarkan dirinya dengan meminum segelas air putih, namun itu tidak berhasil, dia berjalan ke kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya ke kasur kemudian dia terlelap tidur.

Pagi telah tiba, adam telah di bangunkan sang ibu sejak dari tadi namun dia tetap terbaring di kasurnya.

"Nak, bangun!!!! apa badanmu kurang enak??? apa kamu sakit????".

Ibu membangunkan adam dengan sangat hati-hati meskipun ia telah mencoba itu dari pagi sekali.

"Semua orang sudah akan siap semua, ayahmu sudah duduk di ruang tengah, cepat bangun atau kita akan terlambat".

Ibu berusaha terus agar adam mau mendengarny.

"Apa jika aku sakit, pernikahan ini akan di batalkan??????"

Akhirnya adam membuka matanya dan melihat ke arah ibunya yang sudah sangat rapih dan dengan riasannya yang glamour seperti biasa sambil mengatakan hal yang membuat ibunya kesal.

"Bangunlah, jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal".

Adam akhirnya bangkit dan memasuki kamar mandi.

"Tuhan, jika memang aku masih memiliki kesempatan untuk membatalkan pernikahan ini, aku mohon beri aku kemudahan untuk itu".

Sambil merapihkan dirinya dan memakai jas adam masih bertekad ingin membatalkan pernikahannya yang tinggal menghitung jam saja itu.

Rombongan pengantin pria akhirnya berangkat menuju gedung pernikahan.