webnovel

Masa-masa SMA

Auteur: Rezadimas20
Fiksi Realistik
Actuel · 6.7K Affichage
  • 1 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Kisah perjalanan masa-masa SMA dan sampai dengan sekarang?

Vous aimerez aussi

Perjalanan Rindu

Setelah Husna pulas, keharuan Faris menyebabkan ia tidak dapat berkata-kata. Mata pemuda itu pun berkaca kaca. Ia menyadari dirinya sedang ada di dalam kereta, duduk di samping putri bungsu Kyainya. Ia baru saja meninggalkan pesantren. Ia dalam perjalanan pulang. Inilah hidup, tidak ada yang tetap selamanya. Ia tidak mungkin terus tinggal dipesantren jadi santri sepanjang hayatnya. Matahari terus berputar pada garis edarnya. Bumi berputar pada porosnya. Siang dan malam datang dan pergi secara bergantian. Ia teringat nasihat Kyai Shaliah dalam salah satu pengajiannya. “Anak-anak muridku, dalam perjalanan mengarungi kehidupan dunia ini jadilah kalian orang-orang yang penuh rindu. Orang-orang yang rindu pulang. Jadilah seperti seorang Musafir yang sangat rindu untuk segera bertemu keluarganya. Orang yang didera rindu untuk segera pulang, itu berbeda dengan orang yang tidak merasa rindu. Orang yang didera rasa rindu, tidak akan membuang waktunya dijalan, ia ingin cepat-cepat sampai untuk bertemu keluarganya. Bertemu dengan orang yang dicintainya. Sebaliknya, orang yang tidak merasa rindu, mungkin dia mampir di satu tempat dan berlama-lama di situ, sehingga banyak waktu yang terbuang sia-sia. Di dunia ini kita seperti Musaffir. Dunia ini bukan tujuan kita. Tujuan kita adalah Allah. Kita harus memiliki rasa rindu yang mendalam kepada Allah. Dan Allah akan membalas kerinduan itu dengan kehangatan kasih dan ridha-Nya yang tiada bandingannya.”

Yogi_Fernando_0309 · Politique et sciences sociales
5.0
23 Chs

DEWASA: Cita, Cinta dan Perselingkuhan.

Sinopsis Cerita 18+ yaa.. Bocah nyingkir dulu. Masa SMAku sudah diujung tanduk. Tinggal menghitung hari saja menjelang tamat. Melihat teman-teman sepermainan kini sudah mulai terasa jauh. Teman-teman yang dulunya setara denganku, tiba-tiba sudah berada di level yang berbeda. Omongan mereka praktis tidak lepas dari kuliah, kuliah dan kuliah. Setiap kali aku menyamperi teman-teman, dimana saja di setiap sudut sekolah, pasti ada saja yang menanyakan soal dimana aku akan kuliah. Cuma bisa aku jawab, "belum tau lagi. Lihat nanti saja." Ekonomi keluargaku terlalu sulit. Tidak mungkin rasanya bisa kuliah. Adikku saja bertiga, dan masih sekolah semuanya. Mamakku bekerja serabutan saja ke ladang orang yang digaji perhari. Meski begitu, jika hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, kami tidak pernah kekurangan. Di belakang rumahku ada sawah, ada sungai kecil juga. Sawah itu selalu kami tanam sepanjang tahun. Jadi, kami tidak pernah membeli beras. Kadang kalau tidak ada uang sama sekali, berasnya bisa kami jual sedikit. Sungai kecil di belakang rumah itu juga banyak ikannya, yang aku tangkap pakai perangkap setiap hari. Sementara untuk sayur-sayuran, di belakang rumah kami itu juga banyak ditanam sama Mamakku. Cuma ya yang satu itu yang sulit bagi kami. Memperoleh uang tunai. Aku sebagai anak tertua tentu menyadari juga posisiku. Setelah tamat SMA, harusnya aku bisa membantu Mamakku mencari nafkah untuk keluarga. Hanya saja, posisiku menjadi sulit saat ini, karena aku memiliki pacar yang terus mendesakku untuk kuliah. Dia bahkan manawarkan uang tabungannya untuk aku pinjam, agar aku tetap bisa melanjutkan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi. Apakah Cinta tulus ini bisa bertahan sampai akhir...???

Alan_caz13 · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
5 Chs
Table des matières
Volume 1

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques

SOUTIEN

En savoir plus sur ce livre

General Audiencesmature rating
Rapport