webnovel

mafia city

Auteur: Bryan_Mortel
Fantasy
Actuel · 324 Affichage
  • 1 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN

What is mafia city

Lisez le roman mafia city écrit par l'auteur Bryan_Mortel publié sur WebNovel. ...

Synopsis

Vous aimerez aussi

SUPREME BLOODLINE

Thousand of years ago majority of the human race were transformed into something extraordinary, and they can perform a lot of supernatural fits which are impossible for humans. As the world began advancement, they were able to study the power and other humans could now learn them. It was later known as a BLOODLINE. Technology advanced at a very high rate, where you can now find different types of gadget and machinery........ A young boy of the age of 17 years named Stefan Orton in a modern world where your power level (Bloodline Status) matters a lot. He was born with the power of a legendary beast with different abilities (DRAGON). He was a very talented hafling that grew to become an unstoppable force. He was brave, strong and vicious but also has a kind soul, but that didn't last cause every thing changed. After encountering a being. Something happened that made him loose his kind soul and became brutal (REINCARNATION OF HIS......... So let's watch out and see how Stefan embark on his journey of life and find out about his LEGENDARY TRANSFORMATIOM (Bloodline).......... And we will also find out if with all the power he was able to acquire he will use it to support the humans to fight against the vicious aliens that exist to only cause carnage or.................. ***************** (Realese of 1 chapter daily)so be on standby. The cover isn't mine if the owner has a problem with it please personally Dm me. The book may have a couple of amateur writing at the beginning, but it would get better as we go on.

MRVL_YG · Action
Pas assez d’évaluations
22 Chs

Diantara Kebohongan

{MATURE CONTENT: R18!} When lie covered by a liars, even human eyes could never tell the truth. “kamu ngga suka keramaian?” Ia mengangguk dengan senyum simpul, alihkan pandangan dari buku untuk menoleh hanya menemukan pandangan pria itu kembali terbuang ke hadapan. “kamu bisa menjelajahi tempat ini secara privat kalo mau” ucapnya dengan dua lengan bertengger ke sandaran kursi. Terkekeh geli Malena mendengar itu, “menyewa tempat sebesar ini?” sebab kedengarannya tidak mungkin. “ngga ada yang ngga mungkin di sini” geleng si pria dengan bibir mengerucut, “tinggal bilang aja ke penjaga di depan, mereka akan mengusir pengunjung lain dan menutupnya untuk bisa kamu jelajahi sendiri” kesannya pongah menjawab, “aturannya memang begitu, karena masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya apapun kan” tolehnya kilas ke Malena yang kelihatan heran. “itu egois namanya” geleng Malena, masih kecut. Pandangan si pria mengedar ke lenggangan sejenak, “demi kenyamanan sendiri, tidak ada salahnya. Semua orang bisa menggunakan tempat ini sesuka mereka jika bilang, kecuali mereka ngga tahu” Malena kembali menggeleng kecil, “ini bukan tempat pribadi” “kecuali punya pemiliknya” sanggah si pria balik menatap, lalu memperbaiki duduknya sedikit menghadap Malena dengan satu tangan tersodor. “perkenalkan.. saya Ghani, yang punya Semesta ini” Malena menatap si pria dengan keterhenyakan dalam diamnya, lalu melirik sodoran tangan yang masih tertahan. Akhirnya, ia bertemu Ghani secara langsung. Dan ia merasa debaran jantungnya kian berdentam, diantara perasaan lega dan khawatir. Pengakuan tersebut bukan hanya mengejutkannya, tetapi gaya Ghani kala mengenalkan diri terkesan sedikit begitu pongah. “oh wow” serunya pelan, berdengus senyum menerima kilas jabat tangan yang ia lepas sepihak. “senang bertemu dengan pemilik tempat ini, secara tidak terduga” sudut bibirnya berkedut dipaksa tersenyum, tapi ia bisa menutupi itu. Pandangan Ghani masih menatapnya, tapi kembali duduk seperti semula dengan lengan menyender. “kamu familiar, seperti kita pernah ketemu sebelumnya” kata Ghani memperhatikan Malena yang pasang senyum simpul. Tidak sulit menjaga sebuah kerahasiaan, yang sulit itu adalah menjaga kepura-puraan. “saya rasa tidak” gelengnya pelan, “manusia punya banyak kembaran di bumi kan” “but feels like i’ve seen you before” bersitatap mereka lagi. Ghani dengan tatapan lekat, sedangkan Malena hanya tersenyum tipis. Malena tidak terkesan mengundang, tidak pula menunjukkan ketertarikan apapun. Ia paham dengan maksud tatapan Ghani padanya. Justru ia menunjukkan kekakuan, kecanggungan, dan sedikit ketidak nyamanan. Bukan seperti kebanyakan orang yang akan berseru semringah dan semangat ketika bertemu seorang pemilik tempat apapun, atau meminta berfoto dan sebagainya. “saya boleh tau nama kamu?” Nama adalah identitas diri yang paling krusial, Malena berpikir memberitahukan namanya adalah hal pertama yang membuat hidupnya kemungkinan berada dalam bahaya.

Nothing_El · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
13 Chs
Table des matières
Latest Update
Volume 1

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques

SOUTIEN

empty img

À venir

En savoir plus sur ce livre

Rapport