webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
368 Chs

87. Pengakuan Dari Si Pendiam

Raffa menyeringai. Sekali lagi, ia hanya ingin diam. Tak ingin banyak berucap untuk menanggapi gadis yang sedang naik darah sekarang ini. Raffa tahu, dengan ekspresi wajah seperti ini dan reaksi yang bisa dibilang amat sangat berlebihan seperti ini, sang kakak pasti sudah benar-benar memutuskan hubungan gelap mereka. Meninggalkan Davina sendiri tanpa ada kepastian seperti ini.

"Apapun yang kotor harus segera dibersihkan." Remaja itu mengimbuhkan. Menutup kalimat dengan tawa kecil yang mengiringi.

Tangannya perlahan mengayun. Ingin melepaskan satu tamparan mendarat tepat di atas pipi tirus remaja muda yang tak ada sopan santunnya sedikitpun itu. Raffa memang adik dari orang yang ia cintai, namun jikalau peringainya bak iblis seperti ini, Davina tak segan-segan untuk melayangkan tamparan padanya.

Sekarang? Di sini? Ya! Bahkan ia bisa mengumpati ya dengan puas sebab kalimat Raffa benar-benar tak bisa ditoleransi lagi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com