Laju mobil itu tegas membelah padatnya jalanan. Dua gadis dengan rentang usia yang tak bisa dibilang dekat itu masih diam sembari terus menatap ke jalanan luar. Sejenak tak ada percakapan di antara mereka saat ini. Hanya musik jazz yang memecah keheningan. Meskipun tak saling menatap, namun Davira tegas merasakan hangatnya genggaman tangan Alia. Gadis itu tak mau melepaskannya. Setengah jam kiranya ia menggenggam tangan Davira tak mau melepasnya. Pergerakan ringan yang dilakukan olehnya tak mampu membuat erat dan rapatnya genggaman itu terlepas dari punggung tangannya.
Alia terlalu bahagia. Nyaman tak ingin kembali kehilangan. Seakan-akan kalau ia melepaskan genggaman itu, Davira akan hilang ditelan udara yang berembus.
"Boleh kakak tanya sesuatu?" Davira menyela. Menatap Alia yang menoleh cepat ke arahnya. Gadis itu melirik genggaman tangannya sendiri. Posisinya nyaman, hingga ia tak merasakan genggaman itu lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com